Simakan Qurab
Sebagian peserta simakan Quran di Masjid Agung Kauman Kota Magelang, yakni para kaum pria yang telah berusia lanjut. Selama 23 hari di bulan Ramadan ini, mereka khatam dua kali Quran. Foto: Yon

MAGELANG (SUARABARU.ID)- Puluhan kaum pria lanjut usia (lansia) di Kota Magelang, usai melaksanakan salat Zuhur di  Kota Magelang  tidak langsung meninggalkan Masjid Agung Kauman Kota Magelang.

Melainkan, mereka melanjutkan  tradisi semaan ( menyimak atau membaca Quran) di serambi masjid yang dibangun oleh Bupati Magelang  pertama  RA Danoeningrat di tahun 1810 silam.

Dengan beralaskan karpet dan ada sebuah meja kayu kecil yang digunakan untuk meletakkan kitab Al Quran, mereka menyimak tradisi yang dipimpin oleh  H Adib, salah satu pengasuh Pondok Pesantren An-Nur Ngrukem, Desa Pendowoharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Jogjakarta.

Simakan Quran di Masjid Agung Kauman Kota Magelang tersebut berlangsung mulai hari pertama puasa Ramadan hingga tujuh hari sebelum lebaran.

Pada tradisi simakan tersebut, selama 23 hari para peserta simakan diwajibkan ‘khatam” Quran sebanyak dua kali. Sedangkan, dalam seharinya para peserta simakan harus membaca Quran sebanyak tiga juz.

“Semaan di Masjid Agung Kota Magelang ini,terbagi dalam dua waktu. Yakni, setiap siang seusai salat Zuhur hingga menjelang salat Isya. Dan di malam hari sesudah Tarawih,” kata Takmir Masjid Agung Kauman Kota Magelang, Puji Hartono, Senin (4/4/2022).

Puji mengatakan, tradisi semaan tersebut di Masjid Agung Kauman Kota Magelang  ada sejak dipimpin oleh  KH Nawawi Abdul Azis pengasuh Pondok Pesantren An-Nur Ngrukem, Desa Pendowoharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada tahun 1956 silam.

Ia menambahkan,  KH Nawawi Abdul Azis memimpin tradisi simakan  di Masjid Agung Kauman Kota Magelang hingga tahun 2033 silam dan dilanjutkan oleh salah satu putranya yakni, tersebut KH Muslim Nawawi dari tahun 2003 hingga 2014 lalu.

“Sejak tahun 2014 hingga sekarang, simakan tersebut dipimpin oleh salah satu cucu dari KH Nawawi Abdul Azis, yakni H Adib,” kata Puji yang juga menjabat Kabag Pembangunan Setda Kota Magelang ini.

Menurutnya, peserta simakan tersebut didominasi oleh kaum  pria lansia yang berasal dari sekitar Kot Magelang, seperti  dari Kecamatan Bandongan, Secang, Windusari, Kabupaten Magelangh  dan lainnya.

Salah satu peserta simakan, Sudiyarso ( 70) warga Desa Madyocondro, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang mengatakan, mengaku dirinya hampir setiap bulan Ramadan meluangkan waktunya untuk mengikuti semaan di Masjid Agung Kauman Magelang.

“Setiap bulan Ramadan, sejak tanggal satu hingga tanggal 23 puasa saya selalu mengikuti simakan di Masjid Agung Kauman Kota Magelang ini,” kata Sudiyarso.

Menuruntya, dirinya mengikuti simakan Quran tersebut sebagai salah satu upaya agar saat membaca Quran tersebut bisa lancar. Selain itu, ia mengaku bila dirinya sendiri menyimak atau membaca Quran seorang diri, tidak akan bisa mencapai tiga juz dalam kurun waktu sekitar dua jam seharinya.  Yon