JAKARTA (SUARABARU.ID) – Masalah pemecatan dr Terawan dari keanggotaannya di Ikatan Dokter Indonesia (IDI) terus bergulir. Komisi IX DPR RI menyatakan akan mengundang atau memanggil Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk bisa hadir ke gedung parlemen pekan depan.
Undangan DPR kepada IDI dimaksudkan untuk untuk membahas pemecatan eks Menteri Kesehatan Dokter Terawan Agus Putranto tersebut.
Wakil Ketua Komisi IX DPR, Emanuel Melkiades Laka Lena seperti dikutip Suara.com menyebut, rapat dengan IDI ini akan diatur minggu depan.” Minggu depan akan kami undang lagi teman-teman IDI untuk bisa rapat di komisi 9,” Emanuel Melkiades Laka Lena di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (31/3/2022).
Masih kata Melki, terkait waktu pasti kapan rapat tersebut digelar, pihak Komisi IX secepatnya akan memberikan keputusan. “Yang pasti minggu depan antara Senin, Selasa, atau Rabu lah pokoknya minggu depan awal sudah bisa kami rapat dengan IDI,” tuturnya.
Lebih lanjut, Melki mengatakan, agenda rapat dengan IDI dianggap sangat diperlukan. Terlebih untuk memberikan solusi jalan tengah terhadap masalah pemecatan Terawan.
“Dari peristiwa ini ada solusi yang baik bagi IDI, bagi pak Terawan dan juga bagi dunia kedokteran dan dunia kesehatan tanah air,” tuturnya.
“Ini kami anggap sebagai pintu masuk untuk kita bagaimana membenahi dengan lebih baik lagi untuk kepentingan bersama IDI maupun para dokter, pak Terawan, masyarakat, pasien dan masyarakat secara luas untuk masa depan dunia kesehatan tanah air.”
IDI sebelumnya resmi memecat dokter Terawan. Pemecatan Terawan sesuai dengan rekomendasi dari Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI).
Hasil keputusan ini telah dibacakan pada Muktamar ke-31 IDI di Banda Aceh pada 25 Maret 2022.
Berdasarkan surat dengan kop Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) Pusat Ikatan Dokter Indonesia yang ditujukan kepada Ketua Umum PB IDI tertanggal 8 Februari 2022, salah satu alasan Terawan dipecat karena melakukan promosi Vaksin Nusantara sebelum penelitiannya selesai.
Surat MKEK tersebut beredar luas setelah diunggah oleh anggota IDI sekaligus epidemiolog UI yaitu Dr. Pandu Riono, MPH., Ph.D melalui akun Twitternya.
wied