blank
Walikota Semarang, Hendrar Prihadi saat memberikan keterangan terkait dugderan 2022. Foto: ist

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Perhelatan tradisi Dugderan dalam rangka menyambut Ramadan 1443 Hijriyah berlangsung ramai namun sederhana.

Dilaksanakan di halaman Balaikota Semarang, kegiatan tersebut digelar dengan ketat sesuai aturan protokol kesehatan, Kamis (31/3/2022) siang.

Walikota Semarang beserta seluruh jajaran Setda Kota Semarang hingga anggota DPRD Kota Semarang hadir lengkap mengenakan busana daerah khas Kota Semarang, Termasuk para peserta parade yang diikuti sejumlah kecamatan dan komunitas turut meramaikan dengan mengenakan kostum khas.

“Kita mulai lagi dari kemeriahaan tradisi ini berkembang lagi, meski belum bisa arak-arakan di jalan tapi sudah ada kemeriahan dan masyarakat antusias,” kata Walikota Semarang, Hendrar Prihadi.

Lebih lanjut Walikota Semarang yang biasa disapa Hendi ini berharap masyarakat bisa menjalankan ibadah Ramadan dengan baik di bulan ini, namun tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan yang baik pula.

Hendi juga berpesan kepada warga masyarakat di bulan puasa kali ini bisa tenggang rasa saling menghormati, baik warga yang puasa terhadap warga yang tidak puasa, pun sebaliknya warga yang tidak berpuasa bisa menghormati warga yang sedang puasa.

“Puasa ini tidak perlu ada sweeping-sweeping restoran atau tempat makan yang buka di siang hari, tidak perlu ada yang seperti itu, harus saling menghormati dan saling tenggang rasa,” katanya menegaskan.

Hendi menambahkan, dalam rangka agar bulan Ramadan tahun ini berjalan lancar, pihak pemerintah juga menjamin pasokan sembako bisa mencukupi serta menjaga agar harga-harga tidak mengalami kenaikan.

Selain itu, dirinya menerangkan terkait status PPKM level 2 Kota Semarang, di bulan Ramadan ini semua masjid diperbolehkan menggelar ibadah bersama namun tetap dibatasi kapasitasnya 75 persen dan tetap wajib protokol kesehatan.

“Yang ibadah di masjid boleh, yang mau tarawih keliling ya boleh, tapi tetap prokes dan pakai masker. Sampai tiga hari ini indikator di Kota Semarang sebenarnya sudah di level 1, tapi tinggal tunggu tanggal 4 Maret dari Kemendagri keputusannya gimana, mudah-mudahan kita sudah turun di level 1,” katanya.

Dalam rangkaian Dugderan tersebut tak lupa Hendi sebagai personifikasi Bupati KRMT Aryo Purboningrat melakukan ritual pemukulan bedug bertalu-talu sebagai tanda dimulainya ibadah puasa di Kota Semarang.