KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Warga bersama Forkompincam Prembun, Kebumen serta Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO) Rabu (30/3), bekerja bakti memperbaiki tanggul yang dadal di Desa Mulyasri.
Seperti diketahui, pada Selasa 15 Maret laluhujan sangat deras semalam suntuk mengguyur wilayah Kebumen. Akibatnya sekitar 18 kecamatan tergenang banjir serta longsor. Wilayah terparah banjir di Kecamatan Ayah dan Prembun,
Menurut tokoh masyarakat di Desa Semirkadipaten, Kecamatan Prembun H Agus Septadi, ada satu RT yang tidak pernah banjir, tetapi berhubung tanggul Sungai Bleber dadal maka terjadi banjir. Air bah menenggelamkan satu RT, yaitu RT 02 RW II Desa Sembirkadipaten, Prembun.
Lokasi dadalan tanggul di Desa Mulyasri nyaris menenggelamkan Desa Mulyasri , Kedungbulus dan satu RT di Desa Sembirkadipaten.
Pada Rabu 30 Maret 2022 BBWSO bersama masyarakat serentak bekerja bakti memperbaiki tanggul yang dadal di Desa Mulyasri , Prembun.
Tidak kalah semangat warga Desa Sembirkadipaten juga memperbaiki tanggul longsor di wilayah RT 02/II bersama TNI dan Polri didukung Pengawas air dari BBWSO.
Warga Sumbang Karung dan Bambu
Yang menarik, untuk tanggul Sembirkadipaten, tanah yang dipakai untuk membendung harus dibawa dengan rakit mengambil dari seberang sungai . Sebab jika mengambil tanah dekat tanggul, dikhawatirkan menambah rapuhnya tanggul.
Kepala Desa SembirkadipatenSubandiyo bersama tokoh masyarakat Agus Septadi yang juga mantan Camat Padureso juga turut hadir bekerja bakti.
Agus Septadi memberi apresiasi kepada warga yang telah menyumbang karung , bambu dan akomodasi lainya. Melalui kepala desa meminta bantuan kepada BPBD dan BBWSO agar bisa mengambil peran lebih dalam penutupan tanggul.
“Kasihan sekali warga sudah jadi korban banjir juga memperbaiki tanggul sendiri ,”tandas Agus Septadi yang juga warga RT 02/II Sembirkadipaten.
Kerugian yang diderita warga RT 02/II Sembirkadipaten cukup besar. Mulai mobil, motor ,kulkas,mesin cuci, mesin pompa air, perabotan rumah serta pakaian. Sebab genangan banjir setinggi 1,5 meter lebih dari dua hari.
Akibatnya semua barang yang terendam rusak. Termasuk hampir semua gabah hasil sawah yang baru dipanen, ikut rusak terendam ban jir.
Menurut Kades Sembirkadipaten Subandiyo, banjir di RT 02/II ini selama hidup baru terjadi sekarang ini. Pernah terjadi banjir besar banjir pada 1992. Saat itu sedang normalisasi sungai dan tanggul belum siap datang hujan maka terjadi banjir.
Komper Wardopo