blank

SEMARANG – Fakultas Agama Islam (FAI) Unissula menyelenggarakan lokakarya imsakiyah Ramadhan 1443 H/2022 M di ruang seminar GKB Unissula, (22/3). Hadir Drs KH Ahmad Hambali MSI, dan Muhammad Chairun Nizar SHI S Hum MH I sebagai narasumber.

Ahmad Hambali memaparkan bahwa dalam penetapan awal Ramadhan 1443 H kemungkinan akan ada perbedaan. Hal ini karena Indonesia baru saja merubah ketetapan imkan. “Karena Indonesia saat ini mengubah imkan minimal tiga derajat, maka apabila ada kesaksian melihat pada 1 April maka dipastikan akan ditolak karena belum sesuai imkan,” paparnya.

Melanjutkan penjelasan pakar falak nasional tersebut, Chairun Nizar membenarkan akan adanya perbedaan penetapan awal Ramadhan 1443 H. “Saat ini ada dua mazhab besar yang menjadi pangkal perbedaan penetapan waktu, yaitu mazhab hisab dan mazhab rukyat,” jelasnya.

Adapun kemungkinan ketetapan dari Kemenag, awal Ramadhan bisa terjadi di tanggal 3 April, atau 2 April. Sedangkan awal syawal dipastikan tidak ada perbedaan. “Maka adanya perbedaan tersebut tetap harus kita sikapi dengan arif dan bijaksana,” pungkas dosen FAI Unissula tersebut.

Dengan adanya diskusi ini Wakil Rektor III Muhammad Qomaruddin ST MSc PhD berharap hasil diskusi menjadi patokan dalam pelaksanaan bulan Ramadhan. “Semoga dari diskusi ini menjadi patokan untuk Ramadhan 1443 H. Karena penetapan waktu beribadah ini dilakukan oleh falakiyah,” paparnya.