blank
Rektor USM Dr Supari MT dan Direktur Poltekpar Bali Drs Ida Bagus Putu Puja MKes menunjukkan naskah kerja sama

SEMARANG– Dalam rangka menindaklanjuti dan melakukan implementasi kerjasama, Direktur Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Bali Drs Ida Bagus Putu Puja MKes mengunjungi Universitas Semarang (USM) pada Jumat (11/3).

Pertemuan dilaksanakan di Ruang Telekonferensi lantai 8 Gedung Menara USM “Prof Dr H Muladi SH” dengan penuh keakraban.

Drs Ida Bagus Putu Puja didampingi Wakil Direktur III Dr Luh Yusni Wiarti Apar SE MPar MRech, Koordinator Program Studi Manajemen Kepariwisataan Dewa Ayu Made Lily Dianasari ST MSi, dan sekretaris Direktur Cahyo Purnomo Loanata STrPar.

Rombongan Poltekpar Bali diterima langsung oleh Rektor USM Dr Supari MT, Pembina Yayasan Alumni Undip Ir Soeharsojo IPU, Wakil Rektor I Prof Dr Ir Sri Budi Wahjuningsih MP, Wakil Rektor II Dr Titin Winarti SKom MM, dan Wakil Rektor III Dr Muhammad Junaidi MH.

Dr Supari mengatakan terima kasih atas kunjungan Pimpinan Poltekpar Bali di USM, sebelumnya USM dan Poltekpar Bali juga sudah melakukan MoU dan seminar nasional di kampus Poltekpar Bali beberapa waktu lalu.

Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Cab Kota Semarang ini juga mengenalkan jajaran pejabat struktural civitas akademika USM.

“Ruangan ini atau Ruang Telekonferensi merupakan salah satu fasilitas di Gedung Menara USM “Prof Dr H Muladi SH” yang dibangun sejak sebelum pandemi dan diresmikan saat pandemi oleh Menkopolhukam RI yang juga sekaligus sebagai Ketua Dewan Penyantun USM Prof Dr H Mahfud MD. Ruangan ini baru digunakan dua kali yang pertama saat menerima kunjungan dan penandatanganan MoU antara USM dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Jateng dan yang kedua menerima rombongan Poltekpar Bali,” ungkap Supari.

Dalam sambutannya Drs Ida Bagus Putu Puja mengatakan bahwa menyambut baik dan sangat apresisasi dalam rangka mengembangkan kedua kampus ini diantaranya pengembangan SDM, kami sangat apresiasi pada USM yang telah melakukan kerjasama dengan Poltekpar Bali.

“Diperlukan suatu jembatan untuk mengatasai perbedaan-perbedaan yang ada antara kedua belah pihak, kita bisa melakukan ATM (Ambil Tiru dan Modifikasi). Kelebihan yang ada di USM akan kami terapkan di Bali, seperti para pegawai USM mengenakan pakaian batik akan kami tiru karena ada unsur Keber (kebersamaan) sehingga Rektor dan pegawai lain tidak ada bedanya dalam berpakaian ini ada spirit kebersamaan,” ungkap Ida Bagus.

“Ketika kami diajak ke Kota Lama Semarang serasa berada di Belanda dan banyak hal yang kami dapatkan nilai spiritnya, lalu buku “USM Menggapai Mimpi” yang kami beli di Solo beberapa waktu lalu mengandung banyak spirit yaitu seperti istilah Bandung Bondowoso dalam membangun kampus USM dalam waktu singkat. Dsitu ada pesan perubahan, mengabdi, berkarya, dan berinovasi yang harus diterapkan dan ini bagian dari hospitality,” tambahnya.

Ia menambahkan spirit dalam buku tersebut ada tokoh-tokoh yang sangat luar biasa hampir semua tokoh dalam isi buku saya dapatkan spirit mulai dari nothing menjadi something.

“Di saat pandemi ini kita harus meningkatkan hightech dan ini harus kita bangun dengan human touch (sentuhan humanis), mari Kita bangun sinergi dan kolaborasi dalam rangka memajukan SDM di Indonesia,” tutupnya.

Saiful Hadi – USM