blank
Ketua Germas Kendal, Chaha Frederica dan dan Plt Kepala Dinkes Kabupaten Kendal, Parno serta sejumlah guru SMP Negeri 1 Cepiring foto bersama.(FOTO:SB/Spw)

KENDAL(SUARABARU.ID)– Dinas Kesehatan(Dinkes) Kabupaten Kendal bekerjasama dengan Gerakan Masyarakat Sehat(Germas) Kabupaten Kendal menggelar acara “Gerakan Serentak Minum Tablet Tambah Darah” untuk remaja putri sekolah di SMP Negeri 1 Cepiring, Jalan Raya Cepiring, Jumat(11/03/2022).

Acara ini hanya dihadiri oleh guru- guru sekolahan setempat, Ketua Germas Kendal, Chaha Frederica dan dan Plt Kepala Dinkes Kabupaten Kendal, Parno serta sejumlah stafnya.

Plt Kepala Dinkes Kabupaten Kendal, Parno, mengatakan, pada tahun 2021 lalu, di Kabupaten Kendal, gerakan minum tablet tambah darah, baru mencapai 59 persen karena adanya pendemi Covid-19.

Pihaknya optimis, di tahun 2022 ini, gerakan minum tablet tambah darah bisa mencapai 100 persen.

“Dengan adanya minum tablet tambah darah ini, remaja- remaja di Kabupaten Kendal, tidak lagi mengalami adanya stunting, dan pertumbuhan sumberdaya manusianya bisa lebih sehat dan cerdas,”kata Parno.

Parno akan mengevaluasi tiap triwulan sekali, agar target pemberian tablet tambah darah ini bisa mengcover ke semua masyarakat.

“Hingga hari ini sebanyak 110 sekolahan SMP se Kabupaten Kendal telah melaksanakan minum tablet tambah darah. Semoga dengan terlaksananya acara ini, pertumbuhan kesehatan di Kabupaten Kendal akan lebih baik,”ujar Parno.

Ketua Germas Kabupaten Kendal Chacha Frederica, mengatakan, tujuan dari dilaksanakannya minum tablet tambah darah bagi remaja putri sekolah, untuk meningkatkan kesehatan masyarakat khusunya anak- anak yang duduk di kelas SMP dan SMA, sekaligus untuk mencegah stunting.

“Tujuan awalnya, adalah untuk meningkatkan kesehatan anak- anak dan mengatasi anemi atau kurang darah dan agar sumberdaya manusia khusunya remaja bisa meningkat,”kata Chacha yang juga istri dari Bupati Kendal Dico M Ganinduto ini.

Menurut Chacha, di Kecamatan Cepiring, angka anak yang terkena stunting jumlahnya lebih dari 200 orang anak. Meningkatnya angka stunting dalam kurun satu tahun berjalan ini, dimungkinkan anak- anak di rumah tidak minum obat tambah darah tersebut yang diberikan oleh gurunya. Spw