blank
Kondisi gedung SDN 2 Sawangan Leksono Wonosobo yang mengalami kerusakan. Foto : SB/dok BPBD

WONOSOBO(SUARABARU.ID)- Tanah di Dusun Karangtengah Desa Sawangan Kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah di musim penghujan ini terus mengalami pergerakan yang cukup parah.

Kepala Pelaksana BPBD Wonosobo Bambang Trie, Kamis (17/2/2022), melaporkan pergerakan tanah tidak terjadi kali ini saja. Tapi sudah pernah dialami juga pada tahun 2005, 2015 dan 2019 lalu.

“Pergerakan tanah tersebut terjadi saat musim hujan tiba. Di tahun-tahun sebelumnya pergerakan tanah tidak separah pada awal tahun 2022 ini,” jelas pria yang pernah menjabat sebagai Camat Kalikajar Wonosobo itu.

Baca Juga: Rumah Warga Pasuruan Watumalang Wonosobo Terbakar, Ini Penyebabnya!

Menurut Bambang, berdasarkan laporan dari Pemerintah Desa Sawangan tanah yang bergerak seluas 6 hektar. Tanah yang amblas dan retak setinggi 6 meter dengan panjang kurang lebih 100 meter. Hal itu, lebih luas dan parah dari kejadian sebelumnya.

Rusak Jalan

blank
Lahan perkebunan yang amblas akibat kejadian tanah bergerak. Foto : SB/dok BPBD

Dari pantauan di lapangan, saat ini tanah yang bergerak tersebut terus berulang setiap musim penghujan tiba dan cuaca ekstrim dengan kondisi tanah yang labil. Warga pun merasa khawatir pergerakan tanah bisa berakibat tanah longsor.

Akibat kejadian pergerakan tanah itu, jalan desa amblas sepanjang 60 meter dan tidak bisa dilewati kendaraan bermotor. Dua ruangan gedung SDN Sawangan 2 tidak dapat difungsikan karena retak dan kondisinya miring.

Baca Juga: Unsiq Jateng di Wonosobo Terjunkan 1.294 Mahasiswa KPM di 9 Daerah

Beberapa rumah warga Karangtengah dan Kalimanggis Sawangan juga mengalami retak-retak dan sangat membahayakan bagi penghuninya. Lahan persawahan dan perkebunan amblas dan muncul sumber mata air baru.

“BPBD Wonosobo telah melaporkan kejadian tersebut pada Bupati Afif Nurhidayat, Wakil Bupati M Albar dan Sekda One Andang Wardoyo. Tim BPBD telah melakukan cek lokasi untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna menghindari bencana yang lebih besar,” tegas Bambang.

Muharno Zarka