SURAKARTA (SUARABARU.ID) – Yayasan Jenang Indonesia (YJI) menggelar festival jenang dalam rangka memperingati hari ulang tahun ke-277 kota Solo.
Kegiatan yang menyiapkan 277 takir (wadah terbuat dari daun pisang) jenang, dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surakarta Ir Ahyani, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo Nugroho Joko Prastowo dan pejabat instansi terkait.
Acara dibuka Ketua Dewan Penasihat Yayasan Jenang Indonesia KGPHA Dipokusumo di Omah Sinten Solo, Kamis (17/2). Gusti Dipo, sapaan akrab KGPHA Dipokusumo dalam sambutannya mengatakan, Festival Jenang berlangsung setiap tahun dan mulai dilaksanakan sejak 10 tahun silam.
Kegiatan yang digelar bertujuan membangun memori kolektif dan kebersamaan dalam suatu spirit memperingati 277 tahun pindahnya kraton Kartasura ke Surakarta.
Saat itu wilayah disebut terakhir masih merupakan desa bernama Sala kemudian menjadi Kota Sala. Momentum perpindahan dari desa menjadi kota juga memiliki kaitan dengan makanan tradisional serta adat tradisi yang disajikan dalam suatu bentuk pengertian dari semua potensi masyarakat. Antara lain sebagaimana yang dihidangkan hari ini yaitu jenang.
Jenang sebagai karya budaya yang masih lestari sampai sekarang perlu terus ditransformasikan antar generasi agar budaya jenang menjadi simbol kebanggaan bangsa.
“Jangan sampai karya budaya ini punah hanya karena membanjirnya produk makanan dari mancanegara yang bukan warisan leluhur kita. Sesuai konteks zaman setiap generasi bebas melakukan kreasi atas karya budaya yang namanya jenang. Tetapi perlu diingat pengetahuan tentang jenang sebagai karya budaya tradisi harus tetap menjadi milik budaya kita,” jelasnya.
Secara terpisah Sekretaris Daerah Kota Surakarta Ir Ahyani ketika ditemui di sela-sela acara mengatakan, festival jenang yang digelar menjadi salah satu wujud syukur hari jadi ke-277 kota Surakarta.
Yayasan jenang berdiri pada awal pemerintahan reformasi. Budaya terkait berdirinya Kota Surakartatidak serta merta dengan pemerintahan saja tetapi juga didukung dengan kulinernya .“Jenang sudah menjadi budaya dan dilestarikan. Mudah mudahan jenang tidak hanya digemari masyarakat local tetapi juga pendatang”, jelasnya sembari menambahkan pada festival jenang di Kemandungan Karaton Surakarta besok bisa ditemui jenang procotan dan lain sebagainya.
Bagus Adji