blank
Berkat pendampingan mahasiswa, produk mocaf dikemas dengan rapi. Foto: eko

KOTA MUNGKID(SUARABARU.ID)-Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma) melakukan pendampingan kelompok wanita tani (KWT) Desa Tempursari, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang. Pengabdian pada masyarakat terpadu (PPMT) itu dilakukan mahasiswa Teknik Industri, yang terdiri Zhawung Dio Syaputra, Rezqi Maulana Akhsan, Rozi Rahmansyah Riyan Purfita, Ari Sativanto dan Muhammad Rajif Ghany.

Dosen pendamping, Dr Retno Rusdjijati MKes, hari ini menginformasikan, PPMT merupakan salah satu program pengabdian kepada masyarakat di Universitas Muhammadiyah Magelang. Dalam program itu, kelompok mahasiswa dengan satu orang dosen melakukan pendampingan kepada masyarakat untuk membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi. Masyarakat yang didampingi selanjutnya disebut mitra.

Dijelaskan, dalam PPMT periode empat ini, kelompok mahasiswa Teknik Industri melakukan kegiatan di Desa Tempursari, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang dengan mitra kelompok wanita tani (KWT). PPMT yang direncanakan sekitar satu bulan itu melakukan pendampingan khusus pada produksi tepung mocaf. “Tepung mocaf merupakan satu jenis tepung yang berbahan baku singkong atau ubi kayu,” jelasnya.

Dipaparkan, ubiĀ  kayu banyak dibudidayakan warga Desa Tempursari, tetapi hasil panennya hanya dijual dalam bentuk segar, sehingga harganya murah. Dengan diolah menjadi tepung mocaf, maka dapat meningkatkan nilai jual ubi kayu.

KWT yang didampingi mahasiswa itu sudah memiliki ruang produksi dan dua unit peralatan produksi utama, yaitu mesin penyawut ubi kayu dan mesin penepung yang diperoleh dari Program Kemitraan Unimma tahun 2021. “Namun kedua mesin tersebut belum dapat dioperasionalkan secara optimal karena daya listrik pada tempat produksi hanya 900 watt, namun mesin tersebut membutuhkan daya yang lebih besar, sehingga kapasitas produksi belum optimal,” jelasnya.

blank

Di samping itu, tepung mocaf yang dihasilkan belum dikemas dengan baik, sehingga belum banyak menarik minat konsumen. Oleh karena itu, lanjutnya, kegiatan pendampingan kepada mitra difokuskan pada pengoptimalan dua alat produksi tepung mocaf tersebut. Dengan cara memodifikasi alat dan mendesain kemasan produk tepung mocaf supaya lebih marketable.

Kegiatan lain yang dilaksanakan untuk mendukung kegiatan utama adalah mahasiswa membantu mitra memanen dan mengupas singkong sebagai bahan baku tepung mocaf. Juga memberikan pelatihan tentang pemanfaatan limbah kulit singkong menjadi pakan ternak.

Terpisah, Kepala Desa Tempursari, Dahroni, menyatakan sangat berterima kasih kepada Unimma yang sejak tahun 2020 telah melaksanakan kegiatan pendampingan kepada masyarakat di desanya melalui berbagai macam program. Baik yang dilakukan kelompok dosen maupun mahasiswa. “Saya berharap semoga kerja sama yang baik ini tetap terjalin dalam membantu masyarakat Desa Tempursari untuk berkembang,” harapnya.

Dosen pendamping, Retno Rusdjijati, juga menyatakan terima kasih atas dukungan warga desa yang telah terlibat secara aktif dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan Unimma. “Ke depan Desa Tempursari dapat dijadikan sebagai desa binaan Unimma, yang akan melibatkan lebih banyak dosen dan mahasiswa untuk melakukan pendampingan,” katanya.

Eko Priyono