WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Di Kabupaten Wonogiri, sehari terjadi prosesi pemakaman tiga jenazah secara protokol kesehatan (Prokes) pencegahan penularan Covid-19.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, Kamis (10/2), menyatakan, tiga jenazah yang dimakamkan secara Prokes tersebut berlangsung Rabu (9/2) di tiga kecamatan.
Petugas penguburan dilakukan oleh para relawan Jogo Tonggo tingkat desa, di bawah koordinasi BPBD Kabupaten Wonogiri. Selama pemakaman berlangsung, mendapatkan pendampingan pengamanan dari personel TNI-Polri dari Koramil dan Polsek.
Tiga lokasi pemakaman berada di Kecamatan Baturetno, Wuryantoro dan Kecamatan Slogohimo. Tiga jenazah itu berasal dari tiga rumah sakit berbeda. Yaitu dari RSUD Dokter Soediran Mangun Sumarso Wonogiri, Rumah Sakit (RS) Hermina Surakarta dan dari RS Amal Sehat Slogohimo Wonogiri.
Seperti diberitakan tadi, yang dimakamkan secara Prokes di Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri, adalah jenazah Kakek K (71). Prosesi pemakamannya dilakukan berlangsung Rabu malam (9/2).
Pemulasaraan jenazah (pangrukti layon)-nya dilakukan Tim Medis RS Amal Sehat Slogohimo, tempat yang Kakek K menjalani perawatan selama dua hari.
Baturetno dan Wuryantoro
Kemudian prosesi penguburannya berlangsung di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bandung, Desa Watusomo, Slogohimo, Wonogiri.
Selanjutnya yang dimakamkan secara Prokes di Kecamatan Baturetno, Wonogiri, adalah jenazah Ny K (62) yang pemulasaraannya dilakukan oleh Tim Medis RSUD Dokter Soediran Mangun Sumarso, Wonogiri.
Untuk prosesi penguburannya dilakukan di TPU Gedung, Desa Belikurip, Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri.
Berikut untuk jenazah pria S (51), pemulasaraannya berlangsung di RS Hermina, Surakarta. Kemudian prosesi pemakamannya berlangsung di TPU Desa Pulutan Kulon, Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri.
Ikut hadir dalam tiga pemakaman di tempat terpisah itu, pejabat dari jajaran Forkompimcam bersama petugas medis dari Puskesmas di masing-masing kecamatan. Yakni Kecamatan Baturetno, Slogohimo dan Wuryantoro.
Juga hadir pamong desa dan perwakilan pihak keluarga. Jenazah dari rumah sakit, langsung dibawa ke kuburan tanpa disemayamkan lebih dulu di rumah duka.
Bambang Pur
Baca juga:Disdikpora Kudus Kembali Berlakukan PTM 50 Persen