blank

TEGAL (SUARABARU.ID) – Ribuan nelayan Kota Tegal unjuk rasa dengan memblokir Jalan Utama, Jalur Pantai Utara  (Pantura) Kamis (03/2/2022).

Terpisah saat itu di Mako Lanal Tegal Jalan Proklamasi Kota Tegal sedang berlangsung acara Sosialisasi Keamanan dilingkungan Pelabuhan Tegal bersama instansi terkait, dengan pemilik kapal, pengurus kapal dan nahkoda.

blank
BLOKIR – Ribuan nelayan Kota Tegal blokir Jalur Pantai Utara menuntut proses perijinan cepat. (foto: nino moebi)

Hadir pada acara tersebut Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriono, Sekda Kota Tegal Johardi, Danlanal Tegal Letkol Marinir Ridwan Aziz, Kapolres Tegal Kota AKBP Rahmad Hidayat, Dandim 0712/Tegal Letkol Inf Charlie Clay Lorando Sondakh, Ketua DPRD Kota Tegal Kusnendro, Wakil Ketua DPRD Kota Tegal KH Habib Ali Zaenal Abidin, Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah Kurniawan Anggoro.

blank
MEREDAM – Kabag Ops Polres Tegal Kota, Kompol Wibowo Saputra meredam suasana yang sempat memanas. (foto: nino moebi).

Akibat aksi nelayan tersebut Jalur Lingkar Utara  (Jalingkut), Jalan Yos Sudarso, Jalan Martoloyo Kota Tegal dipadati ribuan nelayan hingga mengalami kemacetan panjang hingga 5 Km.

Selama satu jam sekira pukul 11.00 hingga pukul 12.00 ribuan nelayan memblokir jalan jalur Pantura hingga
yang protes terkait perijinan kapal yang masih banyak dalam antrian.

Salah satu nelayan Ramli (53) warga Tegalsari, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal disela aksi mengatakan Tahun 2021 terkait pajak perjanjian pemerintah sama para nelayan sudah deal ternyata masih diputar-putar.

Akhirnya kata Ramli kapal pada nganggur semua malah ada yang kebakaran. Kalau melaut operasi banyak, karena takut jadi kapal pada pulang semua hingga menumpuk di pelabuhan.

“Rakyat nelayan nurut pada pulang tapi, pemerintah tidak menghargai. Penginnya surat diberesi, pajak kita bayar suruh berangkat. Sama-sama enak,” ujar Ramli.

Aksi nelayan blokir jalur Pantura nyaris bentrok dengan aparat Polres Tegal Kota. Suasana memanas saat Kasat Sabhara Polres Tegal Kota AKP Bambang SD menegur beberapa nelayan untuk menepi dari jalan. Tak terima dengan teguran, para nelayan emosi, suasana menjadi tegang dan memancing nelayan lainnya terjadi saling dorong.

“Kita semua saudara, kita semua saudara, tenang, tahan emosi, kita semua saudara,” teriak Kabag Ops Polres Tegal Kota, Kompol Wibowo Saputra menenangkan masa.

Beruntung suasana tenang nelayan kembali menduduki jalur Pantura.

Selang beberapa menit kemudian sekira 100 meter dari lokasi ketegangan pertama, keributan terjadi kembali saat Kasat Lantas Polres Tegal Kota, AKP Aryanindita Bagasatwika mengingatkan kepada beberapa nelayan agar tidak menggeser pembatas jalan (barrier plastik). Tak terima dengan hal terebut suasanapun memanas. Beruntung Kasat Lantas bisa menghindar dari kerumunan.

Suasana Jalur Pantura cair, setelah Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia  (HNSI) Jawa Tengah, H Riswanto tiba dilokasi menenangkan masa nelayan yang memadati Jalur Pantura.

Diatas mobil milik Polres Tegal Kota melalui pengeras suara Riswanto menyampaikan bahwa nelayan sudah mendapat dukungan dari pemerintah.

“Tertib dan kondusif saudara. Inn Sya Allah kita sudah mendapat dukungan bisa melaut sambil menunggu proses perijinan. Bergerak, pulang-pulang,” ajak Riswanto melalui pengeras suara.

“Kita kawal bareng-bareng ke Gubernur, bubar, jangan mengganggu aktifitas lain, kita sudah capai silahkan pulang,” pinta Riswanto.

Masa berangsur membubarkan diri meninggalkan jalur Pantura dengan tertib.

Nino Moebi