GARUT (SUARABARU.ID)- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengimbau masyarakat mewaspadai ancaman bencana alam saat puncak musim hujan yang diperkirakan terjadi Januari hingga Februari 2022.
“Masyarakat tetap waspada karena potensi bencana di Garut ini memang tinggi, terlebih saat musim hujan yang puncaknya Januari dan Februari,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Satria Budi di Garut, Rabu (12/1/2022).
Ia menuturkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa puncak hujan diprediksi terjadi pada Januari dan Februari, kemudian hujan diprediksi masih terjadi hingga beberapa bulan berikutnya.
Informasi itu, kata dia, menjadi peringatan dini bagi pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan akan terjadinya bencana alam saat hujan.
“Kami dari BPBD ini setiap hujan selalu waspada, siaga, jika terjadi sesuatu kami langsung turun, namun kami berdoa mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa,” kata Satria.
Ia menyampaikan Kabupaten Garut merupakan daerah yang memiliki potensi bencana tanah longsor, banjir, pergerakan tanah dan angin kencang yang sering kali merobohkan pohon tua.
Ancaman itu, kata dia, semakin tinggi saat musim hujan, seperti yang terjadi selama turun hujan sebelumnya beberapa kali terjadi longsor dan banjir bandang di sejumlah kecamatan.
“Kami harap masyarakat mau bekerja sama, meminimalisir risiko bencana seperti membersihkan drainase agar tidak banjir akibat penyumbatan,” katanya.
Ia menambahkan masyarakat juga harus selalu bergotong royong dengan memotong batang pohon yang berisiko menimpa rumah atau orang di bawahnya.
Pemerintah daerah, kata dia, telah menyiapkan sejumlah peralatan untuk penyelamatan maupun alat berat yang siap diturunkan apabila ada longsoran tanah menutup jalan maupun menimpa rumah.
“Pak Bupati setiap rapat selalu mengingatkan untuk mengecek semua peralatan, apa yang dibutuhkan saat bencana, semua harus siap, jangan sampai terlambat untuk membantu masyarakat,” katanya.
Ant-Claudia