blank
Peringatan Milad ICMI ke-31 di Pendopo Bupati Wonosobo. Foto : SB/dok Prokompim

WONOSOBO (SUARABARU.ID)-Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menyatakan pandemi global Covid-19 saat ini belum usai. Bahkan belalangan ini telah ditemukan varian baru, omicron, yang sedang menjangkiti di beberapa negara di belahan dunia.

“Di Indonesia sendiri sudah ditemukan varian omicron tersebut. Tingkat penularanya lebih cepat dari varian delta yang sempat menggegerkan. Karena penyebaranya sangat masif dengan tingkat pesakitan dan kematian sangat tinggi pula,” ujarnya.

Afif Nurhidayat mengatakan hal itu saat menghadiri peringatan Milad ke-31 Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Pendopo Bupati setempat. Pada saat yang sama juga dikukuhkan pengurus Alisa Khadjiah ICMI Orda Wonosobo.

Pihaknya juga menyampaiakan dan menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap penyebaran virus corona varian baru tersebut.

ICMI harus ikut berperan terhadap penanggulangan dan pencegahan penyakit Covid-19 di Wonosobo.

“Mudah-mudahan dengan usia yang bertambah ini, ICMI Orda Wonosobo mampu menjadi organisasi yang mampu menampung gagasan-gagasan kritis dan kreatif dari anggotanya. Bisa ditindaklanjuti denganbsebuah aksi riil dalam rangka mendukung kemajuan daerah,” tegasnya.

Dia menilai menjadi cendekiawan muslim tidak hanya sekadar menunaikan kewajiban duniawi saja. Namun lebih dari itu, menjadi insan yang berilmu merupakan perintah langsung dari Allah SWT.

“Sehingga sebagai organisasi yang beranggotakan para cendekiawan ini, hendaknya tiap-tiap anggota ICMI mampu menjunjung tinggi martabat bangsa melalui kiprah nyatanya di berbagai bidang,” tuturnya.

Afif berharap para cendekiawan yang tergabung dalam ICMI Orda Wonosobo, agar mampu berkontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. Sekaligus mampu memberikan masukan berharga kepada Pemkab Wonosobo, berdasarkan pada bidang keilmuan yang dimiliki.

Hal itu, menurut Bupati, tidak terbatas pada keilmuan secara teoritis. Namun juga secara praktis, hendaknya bidang keilmuan yang dimiliki dapat diterapkan dalam berbagai sektor.

Wirausahawan Perempuan

blank
Bupati Wonosobo saat sambutab di acara peringatan Milad ICMI ke-31 di Pendopo Bupati setempat. Foto : SB/dok Prokompim

“Sebut saja pengembangan metode untuk meningkatkan kualitas pembangunan infrastruktur yang efektif dan efisien. Pengembangan teknologi pertanian yang dapat diterapkan secara mudah dan murah oleh para petani. Ada kontribusi dan terobosan lain yang diciptakan sesuai bidang masing-masing,” ungkap dia.

Orang nomer satu di Wonosobo itu juga meminta Alisa Khadijah ICMI Orda Wonosobo dapat menjadi wadah bagi wirausahawan perempuanyang mampu membangkitkan ghirah kewirausahaan di antara kaum perempuan. Sehingga mampu berkontribusi terhadap bangkitnya perekonomian daerah.

“Di sinilah peran Alisa Khadijah, sangat diperlukan untuk membangkitkan wirausaha perempuan yang berdaya saing.
Tema “Perempuan Berdaya, Indonesia Tumbuh”, di Hari Ibu lalu, sangat relevan dengan tumbuhnya wirausahawan perempuan sebagai penyokong kebangkitan ekonomi yang sempat terpuruk,” katanya.

Menurutnya, perempuan sering kali muncul sebagai penyelamat perekonomian keluarga, terutama terlihat selama masa pandemi global Covid-19 di mana keadaan menjadi serba sulit. Perempuan adalah sosok yang ulet, tangguh, dan cepat beradaptasi dalam berbagai keadaan.

“Pernyataan tersebut sejalan dengan fakta bahwa berdasarkan hasil riset Global Entrepreneurship Monitor, jumlah womenpreneur di Indonesia mencapai 14 persen dari total penduduk,” paparnya.

Selain itu, survei yang dilakukan oleh Bank Indonesia juga memperlihatkan lebih dari 60 persen UMKM di Indonesia dijalankan perempuan atau sekitar 37 juta perempuan.
Data ini memperlihatkan partisipasi dan peran perempuan sangat besar dalam mendukung perekonomian Indonesia.

“Saya harap pengurus Alisa Khadijah ICMI Orda Wonosobo dapat memajukan para womenpreneur dengan menyusun program kerjayang pro terhadap peningkatan kapasitas dan kompetensi para wirausahawan perempuan ini,” tandasnya.

Dengan demikian, penguatan terhadap basis bisnis para wirausaha perempuan dapat dilakukan, salah satunya melalui pengetahuan dan ketrampilan bisnis yang memadai.

“Saya berharap pengurus Alisa Khadijah ICMI Orda Wonosobo, bersedia untuk senantiasa berjalan beriringan dengan pemerintah daerahdalam membangkitkan perempuan Wonosobo yang berdaya saing,” pungkasnya.

Muharno Zarka