blank
Sudirman, Kepala BNN Kota Tegal. (foto: nino moebi)

TEGAL (SUARABARU.ID) – Di Era pandemi COVID-19 Badan Narkotika Nasional (BNN) Tegal mencatat kasus narkoba di Kota Tegal, Jawa Tengah terjadi peningkatan dari Tahun 2020 ke 2021. Di Tahun 2020 ada 37 kasus dan pada 2021 ini sudah ada 44 kasus.

“Jumlah tersebut baik dari Polres Tegal Kota maupun dari BNN. Tentunya yang paling banyak ada di Polres Tegal Kota,” kata Kepala BNN Kota Tegal, Sudirman, disela peresmian Mushala di kantornya Sabtu (18/12/2021) sore.

Di bagian rehabilitasi ternyata sama seperti kasus kejahatan narkoba mengalami peningkatan bahkan kata Sudirman meningkatnya sangat tinggi mencapai 22 persen. Tahun 2020 ada 15 orang yang menjalankan rehabilitasi, tapi 2021 sampai saat sekarang ini sudah 42 orang.

BACA JUGA :

– Taj Yasin Minta Masyarakat Waspada Varian Omicron, Perketat Prokes
– Percayalah Kun Aguero, Kau Ada, dan “Sangat Ada…”
– Kasus Dugaan Pelanggaran Hak Cipta Tafsir Kitab Al Ibriz Dinyatakan Selesai

“Kita perlu tahu,narkoba di era pandemi Covid-19 meningkat. Tangkapan atau ungkapan dari Mabes Polri dan dari BNN RI baik barang bukti maupun penyalahgunaannya. Meningkat secara nasional termasuk di Kota Tegal,” ujar Sudirman.

Anak-anak sekolah merupakan target pengembangan. Sindikat akan mencari pemangsa baru. Mereka tidak mau stagnan di levelnya saja tapi, menyasar ke anak-anak sekolah. Dan untuk pangsa baru mereka membidik anak-anak sekolah. Bahkan bukan dari kalangan anak SMP lagi tapi anak SD sudah menjadi target mereka.

Menarget anak sekolah dengan modus bervariasi. Ada yang telah ditemukan beberapa bulan lalu pada permen. Sebelumnya juga ada pada brounis, pukis bahkan pada air mineral.

Anak-anak sudah mulai menjadi sasaran untuk pangsa kedepan bagi para bandar dan sindikat narkoba. “Saya mohon banget kepada media karena untuk edukasi kepada masyarakat fungsinya paling tepat sehingga masyarakat akan mengetahui akan bahaya narkoba dan mengawasi anak-anak,” ujarnya.

Masalah narkoba harus difahami bersama. Narkoba masalah bersama bangsa dan negara. “Jangan beranggapan masalah narkoba itu urusan Polri dan BNN saja. Untuk memerangi narkoba semua harus terlibat termasuk keluarga,” pungkasnya.

Nino Moebi