TEGAL (SUARABARU.ID) – Pemasangan portal di jalan akses masuk Alun-alun Kota Tegal dan Taman Pancasila diprotes pedagang, warga dan pemilik toko. Wali Kota Tegal Deddy Yon Supriyono menyampaikan alasan penutupan akses jalan untuk kendaraan bermotor.
“Kita harapkan masyarakat memahami bahwa alun-alun sebagai ruang publik, setiap malam banyak pejalan kaki. Ini hanya soal waktu saja, nanti kalau pandemi sudah berakhir, saya yakin banyak masyarakat yang datang ke alun-alun dan bukan cuma masyarakat Kota Tegal tapi dari luar kota,” ujar Dedy, Kamis (9/12/2021).
Dedy mengatakan dia sedang mengantisipasi potensi keramaian alun-alun sampai Taman Pancasila. Sehingga akhirnya kawasan akses masuk ke Alun-alun Kota Tegal diportal sehingga kendaraan bermotor itu dilarang melintas. Penutupan itu berlangsung mulai pukul 18.00-24.00.
“Nanti di kawasan ini akan ramai sekali. Jadi sangat membahayakan bila malam hari ada mobil dan motor lewat di situ. Sepeda pun kita larang, hanya pejalan kaki dan yang pakai sepatu roda yang boleh,” kata Dedy.
Sejumlah titik jalan yang diportal yakni, Jalan KH Mansyur, Jalan KH Wahid Hasyim, Jalan Kaloran, Jalan KH Dahlan, Jalan Sindoro, Jalan KH Muhklas, Jalan Slamet, Jalan Tentara Pelajar, Jalan Kolonel Sudiarto, Jalan Semeru dan Jalan Pancasila. Jalan-jalan tersebut merupakan akses yang langsung menuju Alun-alun dan Taman Pancasila
Terkait dengan penutupan akses ini, Pemkot Tegal menyediakan lokasi parkir di beberapa titik. Di antaranya di Balai Kota Tegal dan sebelah selatan stasiun.
Terpisah, warga yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Kawasan Alun-alun Tegal (P2KAT) menyatakan protes terkait pemasangan portal di alun-alun tersebut.
Ketua P2KAT, Anis Yuslam Dahda, mengatakan ada puluhan toko terdampak penutupan tersebut. “Omzet turun sampai 70 persen. Kami mohon dibuka agar perekonomian warga bisa pulih lagi,” ungkapnya.
Nino Moebi