KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Belakangan jagat media sosial diramaikan video memperlihatkan kendaraan roda empat, truk dan angkot lalu lalang melintasi sungai desa.
Terlihat tidak ada jembatan yang bisa dilalui kendaraan roda empat sehingga harus “susur sungai.” Video yang viral itu rupanya mendapat perhatian Bupati Kebumen Arif Sugiyanto, karena disebutkan lokasinya ada di Kebumen.
Tak butuh lama, Bupati Kebumen Arif Sugiyanto didampingi Kepala Dinas PUPR Haryono Wahyudi dan Asisten 1 Edi Rianto langsung melakukan pengecekan dan penelusuran. Rombongan Bupati diterima Camat Sempor Drajat Triwibowo dan Forkopimcam.
Lokasinya ternyata berada di Sungai Serang. Tepatnya RT 04 RW 03 Desa Kedungwringin, Kecamatan Sempor, Kebumen. Cukup jauh dari pusat kota terdekat di Kecamatan Gombong. Lokasi desa itu memang ada di perbukitan atau pegunungan wilayah utara Waduk Sempor.
Bupati menyampaikan rasa keprihatin karena sampai saat ini masih ada warganya yang harus melintasi arus sungai dengan kendaraan karena belum adanya jembatan penyebarangan sehingga untuk mobilitas antardesa warga setiap hari harus susur sungai.
“Ya tentu kita prihatin, kemarin sempat viral ada video kendaraan roda empat pada susur sungai. Karena infonya di Kebumen, saya minta langsung dikroscek. Ternyata benar ada di Desa Kedungwringin. Pagi ini habis Salat Subuh langsung kita cek ke sana. Saya bawa kepala dinas PUPR,” ucap Bupati di lokasi, Jumat (26/11/2021).
Segera Dianggarkan dan Dibangun agar Akses Warga Lebih Mudah
Bupati menginginkan agar secepatnya di lokasi tersebut dibangun jembatan yang kokoh agar bisa dilalui kendaraan roda empat. Selama ini warga menjadikan jalan setapak yang sudah ada sebagai jalur utama untuk ke desa lain. Sedangkan alurnya harus lewat sungai karena terputus tidak ada jembatan.
“Jadi secapatnya nanti kita anggarkan untuk segera dibangun jembatan, agar akses warga bisa lebih mudah,” tegas Bupati.
Sementara itu, warga sekitar bernamaTisun Sutrisno merasa senang dengan kehadiran Bupati Kebumen yang mau melihat langsung kondisi infrastruktur di kampungnya. Ia menyebut sudah sangat lama sungai ini menjadi perlintasan kendaraan yang ingin melintas ke arah Donorojo, dan Gombong.
“Sudah sangat lama, memang laluintas jalan setapknya harus lewat sungai. Jadi terputus karena tidak ada jembatan harus lewat arus sungai dulu baru nyambung lagi. Dari dulu sudah seperti ini,” jelas Tisun didampingi Camat Semir Drajat Triwibowo.
Di lokasi itu memang ada jembatan kecil, tapi khusus untuk penyebarangan orang atau kendaraan motor. Jembatan itu dibangun pada 2001 dan murni sewadaya masyarakat. Khususnya dari warga RT 05 an RT 04 RW 03.
“Kalau jembatan ini khusus penyebarangan orang dan sepeda motor. Kita bangun dari swadaya masyarakat. Tidak ada bantuan dari pihak mana pun. Ini iuran warga yang sudah lama ingin ada jembatan penyebarangan sehingga ketika sungai banjir kita masih bisa melintas,”imbuh Tisun.
Jembatan tersebut tidak bisa dilalui kendaraan roda empat. Atas kehadiran Bupati, ia mewakili masyarakat berharap semoga bisa segara dibangun jembatan untuk bisa melintasi kendaraan roda empat.
“Kita berharap pembangunan jembatan baru bisa terealisasi, karena kalau banjir tidak ada kendaraan yang bisa melintas, kanclep,”ucap Tisun.
Komper Wardopo