JEPARA (JEPARA (SUARABARU.ID) – Jika suara warga sedikit di dengar dan diperhatikan, tentu nama sirkuit Dian Rakashima tidak digunakan untuk nama sirkuit di Pakis Aji tersebut. Sebab jika mencermati aspirasi warga yang muncul di media sosial sejak akhir September hingga November, sebagian besar menyatakan tidak etis, tidak patut dan menolak keras.
Hal tesebut diugkapkan oleh Ketua Komisi C DPRD Jepara Nur Hidayat menanggapi peresmian nama sirkuit Dian Rakashima oleh Bupati Jepara Dian Kristiandi S.Sos Minggu ( 21/11/2021)
Lebih lanjut Nur Hidayat mengungkapkan, semula berdasar lomba penamaan sirkuit tersebut adalah Rakashima yang merupakan singkatan dari dari tiga tokoh besar dan pahlawan dari Jepara, RA Kartini, Ratu Kalinyamat dan Ratu Shima. Sedangkan nama Dian adalah nama depan Bupati Jepara.
“Pada umumnya warga menolak penambahan nama Dian di depan Rakashima. Sebab dari sisi etis, jelas tidak patut mensejajarkan diri sendri dengan nama tiga tokoh besar dan pahlawan dari Jepara yang memiliki prestasi dan peran besar, bukan hanya Jepara tetapi Indonesia” ujar Nur Hidayat.
Karena itu tentu dewan akan menggunakan fungsi yang dimilikinya untuk menyampaikan aspirasi yang muncul dari masyarakat. “Apabila ada warga masyarakat atau kelompok masyarakat yang tidak menerimakan kita kembalikan kepada norma etika dan hukum yang ada. DPRD tentu bisa menggunakan haknya, sebab sirkuit itu milik warga Jepara yang dibiayai dengan uang rakyat dan bukan milik perorangan,” tegas Nur Hidayat.
Sementara Eman Pramono, salah satu tokoh muda Jepara berharap, agar segera dilakuan penyusunan Perda tentang Penamaan Fasilitas Umum. Ini banyak daerah telah memiliki. “Namun terlepas dari ada atau tidaknya perda, semua itu kembali kepada etika dan moralitas seorang pemimpin,” ujar Pramono.
Seorang pemimpin yang ingin dikenang dan diingat oleh warganya, memang harus memiliki program-program yang monumental. “Namun bukan dengan menggunakan namanya sendiri untuk sebuah fasilitas publik. Apalagi dengan mensejajarkan diri dengan tiga tokoh besar dan pahlawan dari Jepara yang memiliki prestasi dan peran besar,” uja Eman Pramono.
Sedangkan menurut Siti Zuriah, S.Pd seorang pensiunan PNS di Jepara, alangkah elok dan bijaksananya jika jika nama-nama pahlawan yang digunakan menjadi nama sirkuit tersebut tidak ditambah nama seseorang. “Sebab nama RA Kartini, Ratu Kalinyamat dan Ratu Shima yang kemudian di singkat Rakashima adalah tokoh dan pahlawan yang telah mendunia,” ujar pensiunan guru ini.Jika ingin memasukkan nama mungkin pada tropy yang diperebutkan, tambahnya.
Hadepe