blank

SEMARANG – Kelurahan Gendongan Kecamatan Tingkir Kota Salatiga menerapkan adanya program ekonomi kreatif yakni pemanfaatan kreativitas, ketrampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan kerja dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu.

Industri kreatif dipandang semakin penting dalam meningkatkan dan menggairahkan roda perekonomian masyarakat setempat. Industri kreatif berkembang di Kelurahan Gedongan.

Banyak masyarakat yang berwirausaha dengan menyediakan jasa dan ketrampilan antara lain usaha salon/penata rias, usaha service elektronik, menjahit dan border, las dan lain-lain.

Pemerintah setempat mengembangkan potensi tersebut dengan memberikan pelatihan peningkatan ketrampilan, bantuan modal usaha, bantuan alat, dan kemudahan kredit.

Permasalahan khusus bagi pelaku wirausaha di Kelurahan Gendongan Kecamatan Tingkir Kota Salatiga, adalah belum mampu menerapkan manajemen produksi dengan baik.

Misalnya disini UMKM yang berwirausaha dibidang makanan snack dalam hal pengelolaan bahan baku dan kemasan masih kurang baik.

blankSeringkali kehabisan bahan sehingga harus berhenti atau tidak membuat produk untuk jenis snack tertentu padahal peluang dipasar produk tersebut banyak diminati pembeli, dengan kondisi seperti ini berarti kehilangan kesempatan untuk mendapatkan penghasilan.

Snack tersebut terbuat dari bahan hasil panen musiman, dan apabila tidak musim maka tidak ada, hal ini bisa diatasi dengan melakukan stock bahan baku dengan jumlah yang mencukupi sampai musim tiba.

Sedangkan untuk kemasan juga kurang menarik, dengan memperbaiki kemasan diharapkan akan bisa membuat konsumen semakin tertarik untuk membeli produknya.

Hal inilah yang mendorong tiga dosen Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Semarang (USM) yakni Purwati, Teguh Ariefiantoro, Dwi Widi Pratito melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di aula Kantor Kelurahan Gendongan Kecamatan Tingkir Kota Salatiga baru-baru ini.

Metode pendekatan yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat antara melaui Ceramah dan tanya jawab.

Tim Pengabdian masyarakat memberikan penyuluhan tentang manajemen produksi yang meliputi pengelolaan bahan baku seecara efisien dan efektif dengan menggunakan metode Economic Order Quantity.

“Peserta juga diberikan materi tentang pengembangan produk melalui kemasan yang terdiri dari klasifikasi produk artinya memisahkan produk berdasarkan ketahanannya (produk tahan lama/produk tidak lama) dan desain produk untuk menggambarkan totalitas fitur yang mempengaruhi tampilan” ungkap Teguh.

Menurut Teguh pengemasan yang baik dapat membangun citra merek, pelabelan dapat mengidentifikasi produk atau merek serta menggambarkan produk serta jaminan sebagai pernyataan resmi kinerja produk yang diharapkan oleh produsen, selain itu garansi dapat mengurangi resiko anggapan pembeli bahwa produk tersebut bermutu tinggi dan kinerja layanan nya dapat diandalkan.

Saiful Hadi – USM