JEPARA (SUARABARU.ID) – Angin Minggu (7/11-2021) pagi membawa dingin bergerak ke arah timur. Sebuah desa seberjuta sudut ragam potensi keindahan alam, budaya, dan guyub keselarasan masyarakatnya. Ditempat inilah tiga mata acara tergelar sebelum hujan benar-benar membawa berkah.
Acara tersebut adalah workshop edukasi pengolahan sampah, pelatihan ketrampilan tali makram dan serta belajar membuat konten kreatif bersama konten kreator Dedy Setyawan. Gelaran acara ini adalah bagian agenda Artsotika Muria #3. Masing-masing acara digelar di tempat yang berbeda dengan sasaran mengajak peserta beragam usia pula.
Workshop Edukasi Pengolahan Sampah digelar di Rumah Bapak Rozi yang kebetulan juga telah lama bergelut di bidang kreasi kerajinan tangan berbahan limbah bunga pinus kering, bersama Bu Us pegiat kreatif, Mas Maftuh dari Bank Sampah serta ibu-ibu PKK RT se-Desa Batealit.
Gayung bersambut kehadiran sedulur Muria dalam wadah Gerakan Artsotika Muria #3 kali ini menggandeng dan menghadirkan Jepara Green Generation para pecinta alam yang diwakili Mbak Sintya dan Mbak Hana sebagai nara sumbernya. Juga Mas Bayu Supriyanto dan Mbah Suto dari Komunitas Sampah Art Jepara.
Pendamping kegiatan dari Sekretatiat Bersama (Sekber) Pecinta Alam Jepara, Mas Amin dan Mas Maimun merasa sangat senang dengan antusiasnya para sedulur yang hadir, bahkan pemberian simbolik ember komposter yang “alit” bisa jadi membawa kesan semangat dan kesadaran bahwa dari sampah sisa dapur rumah tangga pun masih bisa termanfaatkan lagi menjadi kompos pupuk tanaman.
Sementara pelatihan ketrampilan tali makram dilaksanakan terpisah di SDN 3 Batealit dengan peserta siswa, guru, dan orang tua. Dilatih oleh Kak Anam dari Karsa Gallery didamping Mas Rudi, Mas Majid, dan Mbak Dian.
Terhitung 50 an anak, guru serta orang tua sangat antusias diajak bersama melentiklenturkan jari dan tali temali menjadi sesuatu rajut seperti kepangan rambut, dan gantungan kunci.
Hadepe – Dedy Setyawan