blank
Sekda Kota Semarang Iswar Aminuddin (tengah), berfoto bersama dengan pengurus GOPTKI Kota Semarang, usai Rapat Kerja di Loka Kridha Gedung Moch Ihsan, Balai Kota Semarang. Foto: dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang, Iswar Aminuddin mengatakan, selama pandemi covid-19 banyak guru honorer yang pembayarannya terganggu, akibat adanya pemberlakuan sekolah daring.

”Pemkot menyadari tugas dan tantangan menjadi guru di era teknologi informasi saat ini sangatlah berat, terlebih di era pandemi,” kata Sekda mewakili Wali Kota Semarang, saat membuka Rapat Kerja (Raker) Gabungan Organisasi Penyelenggara Taman Kanak-kanak Indonesia (GOPTKI) Kota Semarang, belum lama ini.

Menurut dia, data dari UNICEF menyebutkan, pada masa covid-19 jumlah anak-anak di seluruh dunia yang terdampak penutupan sekolah, mencapai hampir 1,5 miliar orang.

BACA JUGA: M. Mu’in, Kisah Pejuang Kemerdekaan dari Jepara yang Terlupakan

Ditambahkan Sekda, problem guru TK/PAUD adalah, ada sebanyak 78 persen guru yang kesejahteraannya masih kurang, dan perlu memperoleh perhatian. Problem lainnya yaitu, keterbatasan sarana digitalisasi untuk mengajar saat pandemi.

”Menjadi seorang guru merupakan ibadah yang mulia, haruslah ikhlas dan tanpa pamrih. Namun Pemkot Semarang terus berupaya memberikan apresiasi dan penghargaan bagi para guru yang telah mendidik generasi muda Semarang,” jelas dia.

Sementara itu, Ketua GOPTKI Kota Semarang, Ir Lies Iswar Aminuddin MSi menyampaikan, Raker berlangsung selama satu hari di ruang Loka Kridha Gedung Moch Ihsan, Balai Kota Jalan Pemuda, Semarang.

BACA JUGA: IPNU IPPNU Kebumen Diminta Beri Kontribusi Pemikiran dan Produk Intelektual

Dalam acara ini diikuti 93 guru TK dan Penyelenggara Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak (TK), tim penggerak ranting dan mitra kerja se-Kota Semarang.

”Raker dengan tema Optimalisasi Peran GOPTKI Dalam Mendidik Anak Usia Dini Pada Era Digitalisasi ini, bertujuan untuk meningkatkan peran serta guru TK dalam menyatukan kesamaan visi misi tujuan organisasi,” ujar Lies pada acara yang juga dihadiri 150 guru TK, serta perwakilan dari 3.549 guru TK-PAUD se-Kota Semarang.

Riyan