blank
Kegiatan talkshow yang berusaha mensinergikan potensi pariwisata dan UMKM pangan di Desa Karangrejo dan Desa Giritengah, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. (Dok)

 

KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID) – Pangantalk merupakan  talkshow yang berusaha mensinergikan potensi pariwisata dan UMKM pangan di Desa Karangrejo dan Desa Giritengah, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.

Kegiatan yang berlangsung Sabtu (30/10) itu merupakan bagian dari rangkaian program Sekolah Inovasi Pangan dan Panganfest dengan menghadirkan Kepala Desa Giritengah Sunakin, Kepala Desa Karangrejo M Hely Rofikun dan Founder Nichoa Chocolate, Andi Setyowati.

Acara ini terselenggara berkat kerjasama antara Kementeriaan BUMN, PT Tuban Petrochemical Industries, PT Polytama Propindo dan Forbil Institute.

Tujuan dari kegiatan ini, kata Hilman Afif Panitia Panganfest,  untuk menumbuhkan, mengembangkan dan mensinergikan potensi UMKM pangan dan pariwisata guna mendukung pemberdayaan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dia menerangkan, program Sekolah Inovasi Pangan adalah berusaha menumbuhkan diversifikasi pangan berbasis potensi pangan lokal. Hal ini didasari dari berbagai potensi pangan yang ada di sekitar kawasan Candi Borobudur.

Menurutnya, Kecamatan Borobudur merupakan salah satu kawasan prioritas pariwisata dengan adanya objek wisata Candi Borobudur. Selain itu, terdapat berbagai potensi lain di Kecamatan Borobudur yang harus lebih dikelola optimal dan disinergikan dengan kawasan strategis tersebut, yaitu terkait pangan.

‘’Salah satu upaya yang harus terus dilakukan adalah melakukan inovasi pangan secara berkelanjutan. Inovasi ini bertujuan untuk menciptakan diversifikasi pangan, yang diharapkan ke depan dapat mendukung upaya perwujudan ketahanan pangan,’’ terangnya Senin (1/11).

Terlebih, lanjut Hilman, terjadinya pandemi Covid-19 telah berpengaruh besar terhadap geliat pariwisata di kawasan Borobudur, di mana mengakibatkan penurunan jumlah wisatawan yang secara langsung berdampak pada penghidupan warga sekitar. Hal ini menjadi pembelajaran bersama untuk mengembangkan aspek lain yang mampu mencipatakan resiliensi saat situasi krisis.

Hilman menuturkan, selanjutnya Panganfest berusaha untuk mewadahi UMKM-UMKM pangan di wilayah Kecamatan Borobudur, khususnya Desa Karangrejo dan Desa Giritengah, untuk dapat naik kelas atau mengalami upscaling.

Selain itu, Panganfest juga menjadi ruang untuk melakukan tes pasar dari produk-produk yang dihasilkan dari Sekolah Inovasi Pangan. Berikutnya, Pangantalk juga berusaha mencari jawaban dan merumuskan langkah-langkah kolaborasi untuk menciptakan inovasi pangan yang berkelanjutan sejak dari hulu ke hilir.

‘’Kegiatan ini berusaha melihat peran multipihak yang telah dilakukan di dua desa tersebut. Salah satu pihak yang telah terlibat dalam memfasilitasi dan mengembangan potensi dari dua wilayah ini adalah Kementeriaan BUMN,’’ tuturnya.

Hal ini patut terus dilakukan, sehingga Kementerian BUMN dapat menjadi akselator penumbuhan dan pengembangan potensi pangan, UMKM pangan dan pariwasata ke depan secara terintergrasi dan berkelanjutan, serta medukung pemberdayaan terhadap masyarakat sekitar di Kawasan Borobudur.

Selain itu, upaya penyiapan sumber daya manusia di tingkat internal desa yang  mumpuni mutlak diperlukan. Karena itu, berbagai rangkaian kegiatan  ini diharapkan mampu menyiapkan dan mengisi berbagai pilar serta sumber daya secara terintegratif dan berkelanjutan.

 

Doddy Ardjono

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini