blank

SURAKARTA (SUARABARU.ID) Percepatan pemulihan ekonomi di Kota Solo, Jawa Tengah terus dilakukan menyusul terus menurunnya angka Covid-19 dan tingginya capaian vaksinasi Covid-19 di Kota Solo.

Salah satunya melalui pelatihan kepada Babinsa se Solo Raya untuk pendampingan UMKM go digital.  Babinsa diproyeksikan menjadi pendamping sekaligus pembina usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar dapat naik kelas selama masa pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi.

Program digitalisasi UMKM bersama Babinsa ini menjadi pilot project Korem 074/Warastratama dan diharapkan menjadi percontohan di kota lain.

Turut hadir Walikota Surakarta, Gibran Rakabuming dalam. Penandatangnan Kerjasama Bank Jateng Surakarta dan Korem 074/Warastratama Tentang Pelatihan Kepada Babinsa untuk Pendampingan UMKM Go Digital Se-Eks Karesidenan Surakarta tersebut, yang bertempat di Co-Working Space Bank Jateng.

“Ini luar biasa sekali. di masa covid, TNI turun tangan langsung untuk tracing testing, vaksinasi. Ketika Covid sudah mereda, TNI tidak berhenti begitu saja ini juga membantu untuk pemulihan ekonomi. Tadi ada Babinsa se Solo Raya ada Dandim se Solo Raya, beliau-beliau melakukan training UMKM. Ini harapannya nanti pasca pandemi kita dapat melakukan lompatan untuk memulihkan ekonomi,’ jelasnya.

Sebelum terjun mendampingi pelaku UMKM, para Babinsa dibekali pemahaman melalui pelatihan yang dilakukan Bank Jateng Surakarta soal digitalisasi UMKM. Danrem Rudi Saladin menyebut ada berbagai materi yang disampaikan dalam pelatihan tersebut.

Mulai dari micro bussiness simulation (MBS), pembukuan sederhana meliputi menyusun rancangan anggaran belanja (RAB) dan mencatat cash flow, membuat laporan keuangan, sampai cara mem-branding produk agar menarik dan bernilai ekonomis tinggi.

“Para Babinsa juga diajarkan soal pemasaran sosial media memanfaatkan teknologi marketing online.

Mereka juga akan diajarkan agar produk UMKM bisa masuk ke e-commerce atau start up yang kredibel di Indonesia,” sambung danrem.

Pimpinan Bank Jateng Cabang Surakarta, Djaka Nur Sahid, menambahkan Bank Jateng telah memiliki co working space sejak beberapa waktu lalu. Co working space disiapkan untuk tempat tempat inkubasi pelaku UMKM baik yang starup maupun yang sudah mulai.

“Dalam kesempatan ini kami bersinergi dengan Korem 074/Warastratama melatih Babinsa. Mereka dibekali pelatihan secara digital untuk mendampingi pelaku UMKM di desa-desa.

Pelatihan tidak hanya Babinsa tetapi UMKM yang lain yang sudah terjadwal sebelumnya,” jelas Djaka.
Hingga saat ini sudah ada 800 -an pelaku UMKM yang didampingi dan dilatih di co working space Bank Jateng tersebut sejak diresmikan. Tidak hanya pendampingan pelatihan tetapi mereka juga melakukan pendampingan permodalan.

“Pendampingan permodalan kita siapkan skim kredit KUR dengan bunga 6 persen dan skim kredit milenial untuk para milenial dengan bunga 7 persen dengan cash back 5 persen sehingga bunga 2 persen. Ini untuk membantu milenial starup yang baru mulai, mereka yang kemarin di PHK bisa bangkit dengan memulai usaha,” pungkasnya.

Bank Jateng