blank

JEPARA ( SUARABARU.ID) – Pembangunan sirkuit di Pakis Aji patut diapresiasi, sebab memberikan ruang bagi aktivitas olahraga motor di Jepara. Harapannya dari Jepara akan lahir pembalap-pembalap handal di dunia balap di tanah air.

Hal tersebut diungkapkan oleh tokoh muda Jepara, Eman Pramono menanggapi nama yang akan digunakan untuk sirkuit dengan menambahkan nama Dian didepan Rakashima.  Nama Rakashima merupakan hasil lomba pemberian nama sirkuit yang dilakukan oleh Perusda Aneka Usaha beberapa bulan yang lalu dan telah diumumkan di publik.

Rakashima menurut Pramono adalah singkatan RA Kartini, Ratu Kalinyamat dan Ratu Shima. “Tujuannya tentu untuk mengenang dan menghormati kepahlawanan, ketokohan, jasa-jasa beliau bertiga yang memiliki peran besar dalam perjalanan sejarah  Jepara.

Karena itu menurut Eman Pramono, pemberian nama  Sirkuit Dian Rakashima dinilai tidak tepat, tidak etis dan tidak  lazim.

Pengabadian nama seseorang untuk nama jalan atau tempat fasilitas umum yang dibiayai oleh anggaran pemerintah  seharusnya  dinilai dari  ketokohan, kepahlawanan atau jasa-jasanya terhadap daerah atau bangsa.

“Biasanya pengabadian nama itu diberikan kepada tokoh yang telah meninggal, kalaupun masih hidup karena terpenuhi 3 syarat utama yakni ketokohan, kepahlawanan dan jasa-jasanya.” ujar Pramono.

Pengusulan tersebut lazimnya  dilakukan oleh masyarakat atau pemkab secara resmi kepada kepala daerah dan dikaji oleh tim yang dibentuk untuk itu.

Karena itu penggunaan nama Dian yang notabene adalah Bupati Jepara yang  masih aktif untuk  sirkuit dan mensejajarkan dengan nama 3 tokoh nasional tentu tidak etis dan tidak layak. “Sebab unsur-unsur ketokohan, jasa dan kepahlawannya belum jelas,” papar Eman Pramono.

Oleh sebab itu ia mengusulkan, agar Bupati Jepara mempertimbangkan kembali pemberian nama sirkuit Dian Rakashima untuk dikaji kembali sebelum diresmikan November mendatang. “DPRD sebagai wakil rakyat juga tidak boleh membiarkan dan kemudian menjadi kontroversi,” pintanya.

Hadepe