komite konservasi
Bupati Temanggung M Al Khadziq saat melantik dan mengukuhkan kepengurusan Komite Konservasi periode 2021-2026 di Pendopo Pengayoman, kompleks rumah dinas Bupati Temanggung. Foto: Yon

TEMANGGUNG, (SUARABARU.ID)- Pemerintah Kabupaten Temanggung membentuk Komite Konvervasi. Komite tersebut dibentuk untuk ntuk mengendalikan kerusakan alam  di wilayahtersebut yang dinilai sudah cukup tinggi.

“Komite Konservasi  ini dibentuk karena masalah konservasi di Kabupaten Temanggung sudah menjadi masalah yang amat penting mengingat laju penggundulan, laju erosi di daerah ini luar biasa tinggi,” kata Bupati Temanggung M Al Khadziq.

Khadziq  mengatakan, dengan dibentuknya Komite Konservasi ini, nantinya komite tersebut membantu  Pemkab Temanggung  dalam mengatasi permasalahan kerusakan lingkungan.

Ia berharap, Komite Konservasi bisa melibatkan publik atau banyak pihak lebih luas, seperti perusahaan dan lainnya.

“Konservasi di Temanggung dipandang sangat penting karena adanya pengikisan lahan yang cepat atau erosi yang besar terutama di lahan-lahan terbuka di lereng gunung,” katanya.

Menurutnya, Pemkab Temanggung tidak mampu menangani konservasi secara sepihak sehingga butuh Komite Konservasi untuk membantu berpikir dan berjuang. Mereka yang masuk menjadi anggota selama ini telah berjuang di bidang pelestarian lingkungan.

“Disiplin keilmuan dan latar belakang mereka beragam sehingga bisa saling melengkapi. Komite Konservasi bisa masuk ke perusahaan swasta, dewan dakwah masjid atau kalangan pendidikan dan lainnya,” katanya.

Pada 2021 ini  Pemkab Temanggung  telah  menganggarkan dana sebesar  Rp2,5 miliar untuk pembibitan tanaman penghijauan, dan saat  ini  ditangani oleh GP Ansor dan Pemuda Muhammadiyah.

Sedangkan anggaran konservasi tahun depan tetap ada tetapi belum tahu  berapa anggarannya dan kemungkinan jauh dari kata cukup.  Namun, meskipun ada keterbatasan anggaran, jangan sampai menghambat niat untuk konservasi.

“Hal ini karena ada keterbatasan anggaran, tetapi apa pun yang terjadi jangan sampai menghambat niat untuk konservasi,” katanya.

Adapun bibit yang ditanam untuk konservasi, antara lain bambu, aren, dan beringin yang dapat menahan atau menyimpan air hujan.

Ia menambahkan, bibit tanaman  tersebut ditargetkan ditanam di lahan kritis pada akhir Oktober atau awal November 2021 bibit sudah dapat ditanam.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup Kabupaten Temanggung Entargo Yutri Wardono, berharap dengan adanya  Komite Konservasi dapat mengembalikan Temanggung menjadi “ijo royo-royo”.

“Komite Konservasi merupakan mitra Pemkab Temanggung yang mempunyai peran strategis. Kami harap Komite Konservasi bisa lebih luwes dan fokus dalam penanganan konservasi,” katanya.

Sementara itu, Ketua Komite Konservasi KH Maftuh Anyudi mengatakan konservasi lingkungan hidup menyangkut hajat hidup orang banyak sehingga anggota harus benar-benar bekerja.

Menurutnya, konservasi merupakan sedekah untuk penyelamatan lingkungan, terutama dalam penyelamatan sumber-sumber air.

Ia menambahkan, beberapa  wilayah di Kabupaten Temanggung , seperti lereng Gunung Sumbing, lingkungan rusak dan debit mata air menurun bahkan ada yang mati.

“Di daerah lain juga mengalami hal sama, sehingga perlu gerakan konservasi,” katanya. Yon

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini