blank
Inovasi produk parsel berbahan baku kerdus oleh mahasiswa Unisnu Jepara

JEPARA (SUARABARU.ID) – Desa Teluk Wetan merupakan salah satu pusat industri kerajinan tangan di Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara. Banyak pelaku UMKM bidang kerajinan tangan disana. Salah satunya membuat parsel, yaitu keranjang atau kotak yang akan digunakan sebagai tempat hantaran.

Selain berfungsi sebagai tempat hantaran juga untuk mempermanis hantaran supaya terlihat menghargai orang yang akan diberikan hantaran tersebut. Di desa ini terdapat UMKM di bidang kerajinan tangan yang berupa parsel kardus yang dikelola oleh Ahmad Mustakim dan istrinya yang beralamat di Desa Teluk Wetan RT: 14, RW: 02.

blank
Mustaqim dan istrinya bersama dengan Tim KKN Unisnu Kelompok 55

Sejak tahun 2010 keluarga ini mulai membuat kerajinan tangan berupa parsel dengan bahan baku  kardus untuk meningkatkan ekonomi keluarga. Namun, disaat pandemi Covid-19 ini, sangat terasa sekali terasa  dampaknya. Sebab acara  pernikahan dibatasi guna untuk menghindari kerumunan.

Hal tersebut sangat berdampak pada omzet para pengusaha UMKM termasuk pada kerajinan parsel. Sebelumnya musim pernikahan dan hari raya adalah masa yang ditunggu bagi para pengrajin parsel. Namun sejak adanya peraturan larangan berkerumun dikarenakan pandemi Covid-19,  pendapatan sangat turun dikarenakan berkurangnya pemesanan.

Tim KKN UNISNU Jepara kelompok 55 yang terdiri dari Ella Dyah Mandasari, Novi Sofi Liyanti, Ni’matul Udzma Fadlilah, Rifqy Yordan, dan Muhammad Ryan Nurmafaza dengan dosen pendamping lapangan (DPL) Nusrotus Sa’idah, M.Pd sepakat melaksanakan tugasnya bekerja sama dengan mitra UMKM parsel kardus.

“Kami ingin membantu pemulihan ekonomi UMKM tersebut di masa pandemi. Tujuan utama kami adalah mengembangkan inovasi produk guna menaikkan daya saing dan memperluas pemasaran melalui digital marketing”, ujar Nusrotus Sa’idah, DPL  Kelompok 55 UNISNU Jepara.

Karena itu Tim KKN Unisnu  Kelompok 55 memberikan masukan terhadap produk parsel milik Mustakim yaitu dengan menambahkan mika dengan dihiasi pernak-pernik. “Kami juga membantu membuatkan stiker yang berlabel “Bintang Jaya Parcel” untuk produknya dan membantu membuatkan akun seller shopee guna memperluas pemasaran produk,”tambah Ryan, ketua kelompok KKN.

Apa yang dilakukan para mahasiswa ini tentu sangat membantu Mustaqim. “ Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Mahasiswa KKN UNISNU kelompok 55 karena telah membantu dalam pengembangan inovasi produk parcelnya guna meningkatkan daya saing dan juga membantu memperluas pemasaran,” ujarnya.

Alvaros – Ryan Nurmaza