blank
Ita pmilik Kerupuk Tengiri Rosita Pengkol bersama tim KKN Unisnu Jepara

JEPARA (SUARABARU.ID) –Akibat kurangnya bahan baku saat pembatasan kegiatan masyarakat membuat roda perekonomian industri rumahan melemah. Sebab kendati tetap jalan namun  omzet terus menurun sejak adanya pandemic Covid-19.

Salah satu industri rumahan yang terkena dampak adanya Covid-19 ini yaitu usaha UKM kerupuk yang terletak di Kampung Belik Kelurahan Pengkol, Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara yaitu Home industri Kerupuk Tengiri Rosita.

Industri ini merupakan industri rumahan yang berdiri sejak tahun 2000-an dan sudah memiliki ijin usaha. Kerupuk Ikan Rosita beralamat di RT 03 RW 04 Kampung Belik, Kelurahan Pengkol, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara.

Industri rumahan ini memproduksi kerupuk kering dari bahan ikan tenggiri dan ikan laut lainnya yang merupakan bahan lokal yang mudah ditemukan di Jepara.  Bahan baku ikan disetor dari nelayan setempat sehingga masih fresh dan sangat baik.

blank
Tim KKN Unisnu saat membantu pengemasan produk Kerupuk Tengiri Rosita

Menurut Ahmad Fatahilah, setelah melakukan observasi dan diskusi dengan Nia, pemilik  industri kerupuk Rosita, mahasiswa KKN UNISNU Jepara 2021 kelompok 68 melakukan program kerja pembuatan desain packaging dan shopee online store untuk mengembangkan industri kerupuk Rosita.

Ia menjelaskan, dalam program ini  ada 3 solusi dari mahasiswa yaitu pertama, membantu menginisiasi produk dengan bahan baku lain yang mudah didapat dan terjangkau dengan kualitas yang sama sehingga terdapat varian produk baru.

Kedua, membantu pembuatan kemasan baru untuk produk, sehingga dapat mencakup pangsa pasar menengah atas, tentu dengan harga yang lebih yang berpotensi menambahkan omset. Ketiga, pelatihan pemasaran melalui media online, potensi mendapatkan pangsa pasar yang lebih luas dengan potensi permintaan/ pesanan yang berlipat.

Salah satu program yang menjadi solusi yaitu melakukan pelatihan modifikasi variasi produk, pelatihan pengemasan produk dengan desain packaging baru dan pelatihan dan pembuatan akun shopee sebagai bentuk baru pemasaran online.

Selaku penanggungjawab program kerja yaitu Ahmad Fatahilah mengatakan bahwa program Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini diharapkan dapat membantu mengembangkan dan memajukan home industri Kerupuk Rosita berupa pelatihan inovasi produk, pembuatan packaging baru dan pembuatan toko online shopee agar kerupuk Rosita semakin berkembang dan dapat menjangkau seluruh pasar di Indonesia.

Kerupuk ikan tengiri ini terbuat dari 100 persen ikan asli dengan campuran tepung tapioka. Proses pembuatan cukup memakan waktu karena didalam proses pembuatan kerupuk tengiri ini dibutuhkan sinar matahari yang cukup terik untuk penjemurannya.

Dengan adanya program ini Nia, pemilik usaha kerupuk tengiri mengucapkan terimakasih kepada mahasiswa  UNISNU Jepara dan semua pihak yang terlibat.  “Saya sangat senang dengan adanya program KKN ini sangat membantu dalam mengembangkan usaha saya. Apalagi dengan adanya Shopee saya bisa menjual secara online yang sebelumnya hanya berjualan dari rumah mengandalkan informasi dari mulut ke mulut,” ungkap Nia.

 

Alvaros – Ahmad Fatahilah

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini