blank

TEGAL (SUARABARU.ID) – Sebanyak delapan orang mewakili Paguyuban Pemilik Toko Jalan Ahmad Yani Kota Tegal minta kejelasan terkait proyek City Walk yang akan dibikin seperti Malioboro di Jogja.

blank
AUDIENSI – Perwakilan Pemilik Toko Jalan Ahmad Yani usai audiensi dengan Ketua DPRD Kota Tegal. (foto: nino moebi)

Pihaknya ingin kejelasan sosialisasi tentang proyek Jalan Ahmad Yani langsung dari Dinas Pekerjaan Umum. Perencanannya seperti apa nantinya Jalan Ahmad Yani yang akan menjadi ‘Malioboro’nya Kota Tegal.

“Beliau Ketua DPRD Kota Tegal, Kusnendro akan menyampaikan ke Wali Kota Tegal, dinas terkait dan penggarap proyek,” kata Alex usai audensi dan berbincang dengan Ketua DPRD Kota Tegal, Kusnendro Kamis sore (23/9/2021).

Dalam minggu depan kata Alex akan disosialisasikan dengan lebih jelas oleh Pak Wali Kota.

“Kami ingin penjelasan saja sih, sosialisasi kepada kami semua, semuanya baik dan selaraslah ya. Kami juga pada dasarnya ingin kok, Kota Tegal menjadi kota yang lebih cantik. Kita mendukung itu tapi, kita pengin dikasih penjelasan sejelas-jelasnya baik tehknis maupun non tehknis,” terang Alex.

Selama ini kata Alex belum ada pemberitahuan terkait dengan pembangunan Jalan Ahmad Yani.

Sementara Ketua DPRD Kota Tegal, Kusnendro usai menerima delapan orang perwakilan dari Paguyuban Pemilik Toko Jalan Ahmad Yani mengatakan, mereka menyampaikan keluh kesah dan aspirasinya terkait adanya pembangunan Jalan Ahmad Yani.

Bagi mereka selaku pemilik toko yang ada di wilayah tersebut yang tiap harinya melakukan aktifitas ekonomi di Jalan Ahmad Yani, belum pernah dilaksanakan sosialisasi. Seperti apa dan bagaimana yang tadi disampaikan paguyuban melalui perwakilan delapan orang.

Pada prinsipnya kata Kusnendro, bahwa mereka tadi menyampaikan, tidak keberatan akan adanya pembangunan di Jalan Ahmad Yani tetapi, jangan sampai kemudian pembangunan itu akan membunuh ekonomi mereka. Secara perdagangan akan berimbas karena hampir dua tahun dilanda pandemi Covid-19 dan saat ini sedang mulai berangsur pulih.

“Dalam kondisi seperti ini terus ada kegiatan pembangunan yang belum dilaksanakan sosialisasi tentunya akan berdampak terhadap sisi ekonomi dari para pedagang Jalan Ahmad Yani. Pemberitahuan secara langsung itu yang belum, kalau mungkin mereka dengar ya sudah,” ujarnya.

Dikatakan, mereka menginginkan bertemu dengan Wali Kota Tegal agar diberi penjelasan lewat dinas-dinas tehknisnya dan oleh pemenang tender. Mereka ingin ada ruang untuk melakukan aktifitas perdagangan di Jalan Ahmad Yani.

Dan mereka berharap kalaupun memungkinkan harus ada perubahan desain agar aktifitas mereka tidak terhambat, Jalan Ahmad Yani sebagai pusat ekonomi di Kota Tegal tetap berjalan.

“Saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk Wali Kota bisa menemui mereka, bisa mengundang mereka didampingi oleh seluruh dinas tehknis yang mengampu kegiatan tersebut agar memberi penjelasan dan saling memberikan saran masukan kemudian ada kebijakan tertentu yang memang kita sama-sama jalan,” pungkas Kusnendro.

Nino Moebi