WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Kepala Pelaksana BPBD Wonosobo Bambang Trie mencatat, dalam beberapa hari belakangan ini berurutan sejumlah peristiwa musibah kebakaran melanda setidaknya tiga wilayah di Wonosobo.
Meski mulai masuk musim penghujan, Bambang mengingatkan warga tak lengah terhadap potensi bahaya yang mengintai, karena kebakaran tetap dapat terjadi sewaktu-waktu.
“Minimalkan sekecil apapun potensi kebakaran. Seperti dengan tidak lupa mematikan tungku saat meninggalkan rumah. Cek kembali instalasi listrik yang mungkin sudah bertahun-tahun tidak dilakukan penggantian,” pintanya.
Warga juga diingatkan senantiasa saling mengingatkan di sekitar lingkungan masing-masing. Bambang mengatakan hal itu, di sela menyerahkan sejumlah bantuan kepada korban kebakaran di Kampung Wonobungkah, Kelurahan Jlamprang, Kamis (23/9).
Contoh kebakaran yang terjadi di RT 8 RW 7 Kampung Wonobungkah yang menimpa keluarga Tommy Andre Pratama, menurut Bambang, disebabkan adanya peralatan elektronik berupa lemari pendingin (Kulkas) yang meledak
Api dari ledakan tersebut kemudian menyebar hingga membakar sejumlah perabot rumah tangga lainnya. Kelihatannya masalah sepele tapi dampak yang diakibatkan sangat merugikan korban. Semua harus tetap waspada dan hati-hati.
“Kemungkinan besar karena aliran listriknya atau memang kondisi kulkas yang mengalami kerusakan sehingga meledak. Ini bisa menjadi pelajaran bagi semua agar kejadian serupa tidak terulang lagi,” bebernya.
Akibat kebakaran pada Senin (20/9) lalu itu, Bambang menyebut, kerugian materiil yang diderita keluarga Tommy mencapai sekitar Rp 10 juta lebih. Pihalknya mengharapkan kejadian serupa tidak terulang lagi.
Edukasi Warga
Sebab, beberapa perabot rumah tangga mengalami rusak berat dan tidak bisa dimanfaatkan kembali. Kasus kebakaran rumah akibat korsleting listrik kerap terjadi di beberapa wilayah di Wonosobo.
Atas nama Pemkab Wonosobo, pihaknya mengaku mewakili Bupati menyerahkan bantuan berupa sejumlah peralatan pendukung kelangsungan hidup rumah tangga. Seperti kasur, terpal, tikar dan bahan pokok untuk meringankan beban keluarga korban.
Selain di Wonobungkah, bantuan serupa bagi korban kebakaran, menurut Bambang, juga diserahkan kepada Keluarga Nurokhmah Dwi di Kampung Kerkop RT 01 RW 05 Kelurahan Wonosobo Barat.
“Kejadian kebakaran yang terjadi di Kerkop juga hampir sama. Karena diduga dari korsleting listrik saat rumah dalam kondisi kosong,” ungkap mantan Camat Kalikajar Wonosobo itu.
Akibat dari musibah tersebut, keluarga Nurokhmah mengalami kerugian materiil sekitar Rp 5 juta, yang dihitung dari kerusakan sejumlah kursi sofa dan jendela akibat dilalap si Jago merah.
BPBD Wonosobo, ditegaskan Bambang, senantiasa berupaya mengedukasi warga masyarakat untuk terus waspada terhadap beragam potensi bencana. Karena Wonosobo secara kontur geografis memang masuk daerah kategori rawan.
Saat peralihan musim menuju penghujan, lanjut dia, sejumlah kejadian yang terus diwaspadai antara lain tanah longsor, banjir, hingga angin puting beliung.
“Sehingga kami juga berupaya menjalin koordinasi sinergis dengan unsur relawan yang tersebar di berbagai wilayah di Wonosobo,” pungkasnya.
Muharno Zarka