Siswa SMKN 2 Wonosobo tengah mengekpresikan tariannya. Foto : SB/dok

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Sebuah prestasi membanggakan yang disumbangkan para siswa siswi asal Wonosobo, yang meraih medali emas pada ajang Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tahun 2021, yang mengantarkan Provinsi Jawa Tengah menjadi juara umum pada even nasional.

Event tersebut diselenggarakan pada bulan Juli 2021 hingga Agustus 2021 dan ditutup pada 4 September 2021, dalam gelaran penutupan dan penganugerahan FLS2N tahun 2021, pada anak-anak generasi masa depan yang hebat dan berprestasi.

Kontingen Jawa Tengah membawa pulang total 10 medali emas, 3 di antaranya disumbangkan oleh kontingen asal Wonosobo, yakni Ahmad Faqih siswa kelas XII SMKN 2 Wonosobo dengan mempersembahkan Tari Kidang Garungan.

Sementara siwa-siswi SMPN 1 Wonosobo menyandang predikat Penataan Musik Tari terbaik. Sedangkan Faishal Sidqii (kelas IV) dan Khalfan Nur Mokhamad siswa kelas V SD :N 5 Wonosobo yang menampilkan seni pantomim. Dimana mereka dan tim memperoleh medali emas.

FLS2N merupakan wahana unjuk keterampilan bidang seni siswa siswi perwakilan dari seluruh Indonesia jenjang pendidikan umum dan khusus, yang diselenggarakan Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemendikbud Ristek dengan tema “Seni Pulihkan Negeri”.

Atas capaian prestasi tersebut Sekda Wonosobo One Andang Wardoyo, Minggu (5/9), menyampaiakan selamat dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya. Prestasi tersebut tentunya sangat membanggakan pemerintah dan masyarakat Wonosobo.

“Selamat dan terima kasih kepada para juara atas prestasi yang membanggakan dan membawa nama harum Wonosobo di kancah nasional dalam pemajuan kebudayaan melalui lomba FLS2N,” katanya.

Kepada para guru pembimbing dan kepala sekolah pihaknya juga sampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya dan penghargaan yang setinggi tingginya atas dedikasi kerja keras dan kerja cerdas dalam membentuk kepribadian peserta didik melalui kebudayaan khususnya kesenian.

“Teruslah berkarya. Mari bersama sama wujudkan masyarakat wonosobo yang berbudaya. Jika digali lebih jauh ternyata banyak sekali potensi seni dan budaya anak-anak di sini. Mereka tidak saja bisa berprestasi di tingkat lokal dan regional tapi juga nasional,” ucapnya.

Hal senada disampaikan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Wonosobo M Kristijadi, yang mengutarakan kegembiraan dan rasa bangganya. Dengan kerja keras dan ketekunan berlatih anak-anak bisa unjuk gigi di tingkat nasional.

“Ini adalah hal yang sangat menggembirakan dan membanggakan semuanya. Di masa pandemi global Covid,-19, siswa siswi dari SDN 5, SMPN 1 dan SMKN 2 Wonosobo berhasil meraih medali emas di even FLS2N,” tuturnya.

Tiga Emas

Penampilan pantomim siswa SDN 5 Wonosobo yang meraih juara. Foto : SB/dok

Apalagi Wonosobo mampu, sebutnya, menyumbangkan 3 medali emas dari 10 medali emas yang diraih oleh Tim Provinsi Jawa Tengah, dan hal itu mengantarnya menjadi Juara Umum dalam FLS2N 2021.

Prestasi tersebut, menurutnya, memang layak, melihat persiapan yang dilakukan dan berbagai prestasi yang telah diraih sebelumnya. Prestasi tersebut, mudah-mudahan bisa menginspirasi anak-anak untuk meraih prestasi yang sama.

“Tidak sia-sia, latihan dan perjuangan keras yang dilakukan, yang mana telah membawa nama harum Kabupaten Wonosobo di tingkat nasional, dan itu rutin,” katanya.

Ucapan terima kasih disampaikan sembari berharap, prestasi yang telah diraih tersebut menjadi pemicu dan penyemangat bagi sekolah lainnya dalam hal mengukir prestasi. Buah dari usaha keras menghasilkan penghargaan yang luar biasa.

“Terima kasih dan selamat kepada para juara. Semoga raihan ini menjadi penyemangat dan inspirasi bagi sekolah dan siswa-siswi lainnya, untuk tetap berprestasi meskipun dalam masa pandemi,” harapnya.

Kepala Sekolah SMKN 2 Suyanto menceritakan, Ahmad Faqih sejak kecil memang menekuni dunia tari, dan sudah terbiasa pentas di atas panggung kesenian rakyat tradisional.

Memasuki SMK, Faqih bergabung dengan ekstrakurikuler Seni Tari di bawah bimbingan Wahyu Widowati, S. Pd. Ia lebih mengembangkan bakat tarinya dengan belajar jenis-jenis tarian garapan baru. Tahun 2020 Ahmad Faqih mengikuti FLS2N secara virtual untuk pertama kalinya dan memperoleh juara 3 tingkat Provinsi Jateng.

Tahun 2021, Ahmad Faqih yang duduk di kelas XII ini, kembali mengikuti FLS2N bidang tari tradisional dan bisa lolos seleksi Provinsi yang kemudian terpilih mewakili Jawa Tengah maju ke tingkat Nasional.

Dengan dukungan penuh dari tim kesiswaan SMKN 2 Wonosobo sebagai tim produksi yang sudah membantu dari proses latihan sampai pembuatan video, di tingkat nasional ini tahun 2021 Ahmad Faqih mampu meraih medali emas.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 1 Wonosobo Sri Puji Astuti, menuturkan apa yang dipersembahan dari anak didiknya, yakni menampilkan sendra tari dengan judul “Krenteg” berasal dari bahasa jawa yang berarti keinginan yang kuat.

“Tari Krenteg adalah tari kelompok bertema ‘Menggapai Asa’ yang menggambarkan perjuangan remaja dalam meraih cita-cita,” terangnya.

Generasi Emas

Siswa SMPN 1 Wonosobo tengah memainkan aksinya. Foto : SB/dok

Berkat kegigihan dan doa restu dari orangtua, cita-cita yang diimpikannya dapat tercapai. Tari Kelompok yang ditarikan oleh 4 penari putri dan 1 penari putra, dalam sajiannya menggambarkan semangat berjuang dalam meraih cita-cita.

“Musik iringannya menggunakan instrument gamelan jawa laras Slendro dan penggarapan olah vokal yang menghadirkan karakter rasa (greget) dalam tarian tersebut,” papar dia.

Gamelan jawa dipadukan dengan tembang Jawa. Semua alat musik di atas dimainkan dan saling berkolaborasi sehingga terdengar harmonis dan dinamis.

“Sesuai irama tari khas Wonosobo yang bercampur Surakartan. Instrument Bende ikut hadir menghiasi alunan musik tari Krenteg sebagai salah satu instrument khas Wonosobo,” ucapnya.

Penampilan pantomim yang disuguhkan Faishal Sidqi dan Khalfan Nur Mukhamad dalam satu tim dan satu penampilan, mengangkat tema tentang keluar dari jerat keadaan yang terjadi saat ini. Penampilan para pantomim sangat baik dan memikat.

Tim yang dilatih Irawan Banuadji ini mengambil judul “Melarung Kegelapan” dengan menjalani pelatihan intensif selama tiga bulan. Dengan latihan yang disiplin dan serius anak-anak bisa meraih prestasi yang membanggakan.

Durasi tiap pertemuan sangat tidak terbatas dan perjuangan yang sangat keras dan tidak mudah dengan kerikil-kerikil tajam saat berproses. Meski demikian dan anak-anak pantang menyerah untuk meraih prestasi.

“Alhamdulillah bisa terwujud. Sementara lama latihan sejak dari tingkat dasar sampai nasional kurang lebih 50 kali pertemuan dalam 3 bulan kira-kira,”ungkap Irawan

Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat meminta prestasi ini terus dipertahankan dan ditingkatkan. Dirinya menyampaikan terima kasih kepada para pendidik dan pelatih yang telah berperan atas raihan prestasi ini.

Pihaknta berharap semua elemen masyarakat baik dari pendidik, sekolahan, dinas pendidikan, dinas pariwisata, para praktisi seni dan budayawan untuk bersama-sama mengungkit dan berperan untuk meningkatkan bibit-bibit prestasi anak-anak.

“Menjadikan salah satu pondasi yang dapat gunakan sebagai modal dasar pembangunan karakter generasi muda ke depan. Sehingga akan mendukung terbangunnya generasi emas pada 2045 mendatang,” pungkasnya.

Muharno Zarka

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini