SUKOHARJO (SUARABARU.ID) – Desa Dalangan, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo menghadapi permasalahan pengelolaan sampah yang cukup serius.
Tidak adanya tempat sampah di desa ini membuat warga terbiasa menimbun dan membakar sampah, baik sampah kering maupun limbah rumah tangga.
Kebiasaan ini berpotensi menyebabkan berbagai masalah kesehatan, salah satunya Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) akibat paparan asap pembakaran sampah.
![blank](https://suarabaru.id/wp-content/plugins/wp-fastest-cache-premium/pro/images/blank.gif)
Menanggapi permasalahan tersebut, Nesya Silvia Pramesti, mahasiswa Keperawatan KKN Tim 1 Undip 2025 bersama timnya menginisiasi program penyuluhan kepada ibu-ibu PKK Desa Dalangan. Penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai dampak negatif pembakaran sampah bagi kesehatan, khususnya risiko ISPA yang dapat menyerang anak-anak dan lansia.
Selain memberikan edukasi kesehatan, inovasi Compos Bag juga diperkenalkan sebagai solusi alternatif dalam mengelola sampah rumah tangga.
Compos Bag merupakan metode pengolahan sampah organik menggunakan wadah sederhana yang memungkinkan proses dekomposisi alami, sehingga menghasilkan pupuk kompos yang bermanfaat bagi tanaman. Dengan metode ini, sampah tidak hanya dibuang tetapi juga memiliki nilai guna untuk keberlanjutan lingkungan.
Para ibu PKK menunjukkan antusiasme tinggi terhadap inovasi ini. Mereka aktif bertanya mengenai cara pembuatan, bahan yang diperlukan, serta cara merawat Compos Bag agar proses penguraian berjalan optimal.
“Terima kasih kepada Nesya dan teman teman KKN Undip. Berkat ilmunya kita bisa memanfaatkan sampah basah limbah rumah tangga dan daun kering di latar rumah,” ujar Sarwini, salah satu anggota PKK Desa Dalangan, belum lama ini.
Dengan adanya penyuluhan dan inovasi ini, diharapkan masyarakat Desa Dalangan semakin sadar akan pentingnya pengelolaan sampah yang ramah lingkungan.
Program ini tidak hanya membantu mengurangi pencemaran udara akibat pembakaran sampah, tetapi juga mendorong masyarakat untuk menerapkan gaya hidup yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Penulis : Nesya Silvia Pramesti, Program Studi Keperawatan, Fakultas Kedokteran Undip