blank
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi menyerahkan penghargaan kepada Aipda Musakir, anggota Satlantas Polres Kebumen sebagai Juara III Lomba Dai Polisi Tingkat Nasional.(Foto:SB/Ist)(Foto;SB/Ist)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Aipda Musakir, anggota Satlantas Polres Kebumen menerima penghargaan dari Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi setelah meraih Juara III Dai Polisi Tingkat Nasional.

Penghargaan diberikan Kapolda Senin pagi ini (23/8) di lapangan upacara Mapolda Jateng, Semarang, di hadapan pejabat utama Polda dan seluruh peserta apel.

Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama melalui Kasi Humas Polres Iptu Tugiman menjelaskan, Aipda Musakir berhasil tampil bagus dan memukau dewan juri . Dia memilih tema “Kesejukan Islam sebagai Rahmatan lil alamin” pada lomba yang disiarkan stasiun TVRI Jakarta pada Selasa (4/5) lalu.

“Semoga apa yang diraih oleh Aipda Musakir bisa menjadi semangat untuk kita semua agar leih berprestasi,” ucap Iptu Tugiman.

Adapun juri lomba dai polisi tingkat nasional itu Ketua MUI Pusat KH Muhammad Cholil Nafis, KH M Nur Hayid selaku pengurus Lembaga Dakwah PBNU, Zainuri Anwar selaku Kabag Religi Mabes Polri.

Saat dihubungi, Aipda Musakir, menyatakan, keberhasilannya saat ini tidak lepas dari peran orang tua yang sangat memerhatikan pendidikan agama saat ia masih kecil.

Ia mengenang pesan almarhum ayahnya, Ahmad Shomadi, yang juga seorang guru ngaji di Desa Sawangan, Kecamatan Alian, Kebumen, agar selalu mengaji sampai kapan pun.

“Bapak saya selalu berpesan, boleh sekolah asal ngaji. Kalau nggak ngaji, nggak usah sekolah,” kenang Aipda Musakir menirukan pesan almarhum ayahnya.

Aipda Musakir mengaku, tak pernah menyangka akan memperoleh Juara III pada ajang bergengsi ini.  Awalnya ia mendapatkan surat perintah untuk mengikuti lomba tersebut dari institusinya.

Musakir menyambut perintah itu dengan penuh semangat. Memasuki seleksi 10 besar, Aipda Musakir bertemu dengan para peserta yang berat.

Kebanyakan mereka adalah lulusan pesantren, dan memiliki latar belakag seorang pendakwah dengan jam terbang tinggi serta memiliki sertifikat mubaligh.

Namun Musakir tak kalah mumpuni. Ia pernah menimba ilmu Hukum Islam di Universitas Ibnu Chaldun Jakarta pada 2004 silam. Ia yakin mampu bersaing dengan para peserta final 10 besar dan terbukti akhirnya bisa meraih Juara III.

Komper Wardopo