blank
Pencarian Sriamah oleh Tim SAR Gabungan di Embung Barus. (Foto: BPBD)

JEPARA (SUARABARU.ID) – Muripah, 45 tahun peduduk Tangerang sekitar 10 hari yang lalu pulang ke kampung halamannya di Desa Kedungcino Jepara  bersama suaminya, Suparman. Perempuan yang sudah lama tinggal di Tangerang ini terpaksa kembali ke kampungnya karena mengalami kesulitan ekonomi saat pandemi.

Keluarga ini tidak lagi bekerja. Mereka tinggal bersama ibunya bernama  Sriamah,  seorang janda di wilayah RT 11 RW 4 Desa Kedungcino. Karena tekanan ekonomi yang luar biasa saat pendemi ini kemudian mengalami sedikit tekanan jiwa.

blank
Pencarian Muripah  oleh Tim SAR Gabungan dan warga setempat. (Tim : BPBD)

Senin ( 23/8-2021) siang sekitar jam 11.30 WIB Muripah   diduga telah menceburkan diri ke Sungai Barus yang berada  di kawasan desa tersebut. Sebelumnya Muripah  diketahui oleh tetangganya berada di tepi sungai     Barus  atau sering disebut sebagai Embung Barus. Namun, kemudian ia tidak diketahui lagi  keberadaannya.

blank

Karena itu warga kemudian melaporkan peristiwa hilangnya Muripah   ke BPBD Jepara yang segera menerjunkan tim gabungan untuk melakukan pencarian sejak  siang tadi. “ Namun sampai malam  ini  jam 18.15 Wib korban belum juga ditemukan,” ujar Petinggi Kedungcino, Rohmad SE,MM yang berada tempat kajadian.

Menurut Rohmat, Empung Barus merupakan penampungan air sungai  yang dibendung dengan dalam sekitar 3 meter dan lebar sekitar 10 meter. Jadi airnya tidak bergerak dan digunakan untuk mengairi sawah  sawah yang ada disekitarnya.

blank

Sementara Ketua RT 11 / RW 4 Desa Kedungcino Nur Baidi yang dihubungi SUARABARU.ID membenarkan bahwa sekitar 10 hari korban datang kerumahnya. “ Ia membawa KK dan KTP serta melaporakn tentang kesulitan yang dihadapi di Tangerang saat PPKM. Mereka tidak lagi bekerja hingga bermaksud tinggal bersama ibunya di Kedungcino,” ujar Nur Baidi.

Hadepe -ua- alvaros

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini