blank
Grafik perbandingan penanganan kasus DBD Kota Semarang periode bulan Januari - Juli tahun 2020 dan tahun 2021. Foto : Tangkapan Layar DKK Semarang.

SEMARANG (SUARABARU.ID) Penanganan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Semarang, tetap berjalan sesuai program kerja Dinas Kesehatan Kota Semarang, walaupun saat ini masih serius menangani pendemi Covid-19.

“Meskipun seluruh perhatian Dinkes saat ini terfokus pada penanganan covid-19, namun saya instruksikan kepada bidang dan pengelola program bahwa program yang lainnya harus tetap berjalan seperti pengendalian DBD ini juga,” jelas dr Mochamad Abdul Hakam, Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, dalam rilis yang diterima SUARABARU.ID, Senin (2/8/2021).

Upaya-upaya pengendalian DBD tetap dilakukan, lanjut Hakam, meskipun dalam masa pandemi dengan cara modifikasi. Seperti misalnya, pelaporan melalui system integrasi TUNGGA DARA (Bersatu Tanggulangi Deman Berdarah di Semarang).

“Jadi setiap rumah yang memiliki satu jumantik, akan melaporkan hasil pemantauannya kepada kader Kesehatan setempat dan jika ada kasus baru, langsung terlaporkan melalui sistem dengan tindak lanjut kurang dari 24 jam,” urai Hakam

Kecepatan dalam penanganan ini penting, imbuhnya, agar kasus barunya bisa dikendalikan. Selain itu kegiatan PSN (Pemantauan Sarang Nyamuk) tetap dilakukan setiap hari Jumat, oleh masyarakat secara mandiri.

“Grafik kasus DBD (Demam Berdarah Dengu) Kota Semarang sampai dengan Juli 2021 ini masih terkendali. Jika dibandingkan dengan tahun 2020, kasus bulanannya masih lebih rendah. Total kasus tahun 2020 periode Januari – Juli mencapai 274 kasus sedangkan total kasus tahun 2021 periode Januari-Juli hanya 137 kasus. Penurunan angka kasusnya 50% dari tahun lalu,” pungkasnya.

Absa