blank
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, membagikan sembako di Kelurahan Tawangsari, Minggu (11/7/2021. (foto:doc/ist.)

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi terus berupaya melakukan pendekatan humanis kepada masyarakat untuk dapat mematuhi aturan PPKM Darurat.

Setelah memborong dagangan warung yang masih buka lebih dari pukul 20.00, serta melakukan sidak ke pabrik untuk meminta pekerja WFH tetap mendapatkan gaji, kini dirinya juga membagikan sembako kepada masyarakat Semarang yang terdampak PPKM Darurat.

Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu pun mengungkapkan bahwa ada hampir 100.000 paket sembako yang telah disiapkan oleh Pemerintah Kota Semarang.

Jumlah tersebut akan dibagi kepada keluarga di wilayah ibu kota Jawa Tengah yang belum pernah mendapatkan bantuan lain, baik itu dari pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi Jawa Tengah.

Hendi menuturkan jika sebagian paket sembako telah diterima oleh masyarakat sejak Kamis (8/7/2021), dimana dia sendiri juga ikut turun langsung membagikannya ke rumah – rumah warga.

Sedangkan sebagian lagi diterangkannya masih dalam proses pengepakan yang dilakukan secara bertahap, mengingat sistem kerja di Pemerintah Kota Semarang juga mengikuti regulasi PPKM Darurat.

“Semoga adanya bantuan sembako ini dapat membantu meringankan warga Semarang yang terdampak PPKM darurat. Untuk distribusinya sendiri sudah mulai dari hari Kamis. Tapi memang dilakukan bertahap dari proses pengepakan sampai ke distribusinya, karena jumlahnya cukup besar. Insya Allah targetnya pada hari Senin semua selesasi didistribusi. Minimal sudah di kecamatan,” ujarnya saat membagikan sembako di Kelurahan Tawangsari, Minggu (11/7/2021).

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Semarang, Muthohar, secara detail menjelaskan jika mekanisme distribusi akan melalui masing – masing kecamatan, kemudian dari kecamatan didistribusikan ke kelurahan. Kelurahan membagikan ke warga yang sebelumnya sudah didata dan lolos verifikasi.

“Penerima bantuan yaitu warga yang belum mendapatkan bantuan lain seperti program PKH, BST, ataupun program bantuan lainnya dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Tujuannya agar merata dan tidak tumpang tindih. Kami juga memberi kepada warga yang sedang isoman,” ujar Muthohar.

Hery priyono