SEMARANG (SUARABARU.ID)– Di tengah persiapan kontingen Jawa Tengah menuju PON XX di Papua, Oktober mendatang, sebuah kabar duka datang. Brigjen TNI (Purn) Subroto SPd MM, berpulang setelah menjalani perawatan di RS DKT Salatiga, selama sepekan.
Semalam, pukul 21.00 WIB, ayah tiga anak itu menghembuskan nafas terakhir. Tepat 96 hari sebelum berlangsungnya PON XX Papua.
Sekum KONI Jateng Heny Setyawati menyebutkan, dinihari tadi pukul 01.25 WIB, jenazah dimakamkan di TPU Ngemplak, Salatiga. Ada pun alamat duka Taman Kradenan Asri B 4A RT 002/011, Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang.
BACA JUGA: Pak Bro dan Kenangan Senyum Minimalis
Subroto menjabat sebagai Ketua KONI setelah terpilih pada Musyawarah Provinsi (Musprov) KONI Jateng di Semarang, 28 November 2017. Masa jabatannya akan berakhir pada November 2021 ini. Subroto masih berkomunikasi melalui WhatsApp Pimpinan KONI, mendiskusikan pelaksanaan Pelatda PON Papua, beberapa jam menjelang saat-saat terakhirnya.
Dari ruang ICU Rumah Sakit DKT Kota Salatiga, Minggu 27 Juni sekitar pukul 14.30 WIB, dia masih mem-forward percakapannya dengan Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga, Sinoeng Rahmadi, mengenai koordinasi pelaksanaan Pelatda.
Dan, malamnya, sekitar pukul 21.00 WIB, keluarganya mengabarkan kepada Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi Bona Ventura Sulistiana, bahwa Subroto telah meninggal dunia.
BACA JUGA: Tim Basket AS Bidik Emas Ke-16
Menurut Sekretaris Umum KONI Jateng, Heny Setiawati, sebelum dirawat di Salatiga, beberapa pekan Subroto sudah sering mengeluhkan sakitnya. Pria kelahiran Kendal 22 Februari 1959 itu juga sempat menjalani kateter dan CT-scan, karena terdapat keluhan pada jantungnya.
”Beliau masih sering ngantor di kompleks Jatidiri, Karangrejo. Itu sebagai bentuk tanggung jawabnya dalam penyiapan kontingen PON. Dalam chating-chating terakhir dengan sejumlah unsur pimpinan, beliau sempat menitipkan pesan, agar kami berbagi tugas,” tutur Heny.
”Kami sangat kehilangan. Kebersamaan selama tiga tahun ini telah merekatkan banyak hal,” tutur Wakil Ketua Umum Bidang Kerja Sama, Amir Machmud NS.
BACA JUGA: Terseret Arus Laut di Lak Songgo, Nasib Misbah Masih Misterius
Sedangkan Sudarsono, Wakil Ketua Umum Bidang Pembinaan menilai, almarhum sebagai orang yang hidupnya sudah menyatu dengan dunia olahraga.
Subroto lahir di Kendal, 22 Februari 1959. Beliau meninggalkan seorang istri, Retno Yulianti BA, tiga anak Kapten CHK Fandy Irawan SH, dr Ahmad Agus Salim dan Fany Puspitasari SE, serta lima orang cucu.
Jabatan terakhir Subroto, Karo Hukum, Persidangan, dan Hublem Kemenko Polhukam 2016.
Riyan