JEPARA(SUARABARU.ID) – Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Jepara telah mengadakan Pelatihan Basic Trauma And Cardiac Life Support (BTCLS). Pelatihan yang berlangsung di Gedung Jepara Nursing Center (JNC) ini dilaksanakan pada tanggal 24 – 27 Juni 2021.
Pelatihan BTCLS ini merupakan program Bidang Pendidikan & Pelatihan (Diklat) DPD PPNI Kabupaten Jepara yang rutin dilaksanakan setiap setahun minimal 2 kali. Pelatihan BTCLS gelombang I tahun 2021 ini rencananya di ikuti oleh 31 peserta dengan menggunakan metode Blanded Learning yaitu kombinasi metode daring dan luring sesuai edaran Kemenkes RI dan DPP PPNI Pusat
Namun karena ada peserta yang sedang melakukan isolasi mandiri, maka yang mengikuti tahapan klasikal atau luring hanya sebanyak 24 peserta yang terdiri dari Perawat RSUD RA Kartini Jepara, RSI Sultan Hadlirin dan Puskesmas
Ketua DPD PPNI Kab. Jepara, Hadi Sarwoko, SKM., MMKes yang sekaligus menjabat Kabag. Bina Program & Hukum RSUD RA Kartini Kabupaten Jepara menjelaskan, profesi perawat sangat membutuhkan update ilmu dan ketrampilan, terutama bidang kegawatdaruratan.
Karena itu pelatihan ini diharapkan dapat sebagai bekal untuk terus meningkatkan pelayanan keperawatan dan kesehatan kepada masyarakat. Apalagi ditengah pandemi Covid-19. “Peran perawat sangat penting sebagai garda depan dalam melayani masyarakat,” ujar Hadi Sarwoko.
Selain itu Hadi Sarwoko juga menjelaskan, pelatihan juga sebagai bentuk implementasi Undang-undang Keperawatan No. 38 Th 2014. “Untuk meningkatkan pelayanan, mutu dan profesionalisme perawat, maka setiap perawat yang mengajukan SIPP (Surat Ijin Praktik Perawat) baik di Fasyankes atau Mandiri wajib memiliki Sertifikasi Pelatihan BTCLS tersebut,” paparnya.
Meurut Hadi Sarwoko, jumlah anggota Perawat/ PPNI di Kabupaten Jepara sebanyak 1450 anggota, yang tersebar di Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik dan Praktik Mandiri.
“Karena itu perawat memiliki peran penting dan selalu ada disetiap layanan kesehatan, baik pelayanan rawat jalan, rawat inap, pelayanan promotif, preventif, kuratif kolaboratif, rehabilitatif dan peran lainnya,” ujar Hadi Sarwoko.
Pelatihan BTCLS ini diselengarakan bekerjasama dengan SMART EMERGENCY lembaga independent yang sudah terakreditasi DPP PPNI Pusat & Kemenkes RI. Direktur Smart Emergency yang diwakili Imam Subhi menyampaikan bahwa, perawat merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan, dan mendukung Indonesia Sehat.
Karena itu sangat penting bagi perawat untuk selalu meningkatkan kompetensinya, salah satunya bidang kegawatdaruratan medis. “Ini penting sebab perkembangan pelayanan medis sangat cepat,” ujar Imam Subhi.
Pelatihan dilaksanakan dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yaitu memakai masker, faceshield. Juga menjaga jarak, cuci tangan sebelum dan sesudah masuk ruangan serta dilakukan pemeriksaan sweb antigen bagi seluruh peserta sebelum mengikuti pelatihan.
Hadepe – D