blank
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat dan Wakil Bupati M Albar ketika meninjau jalur maut Parakan-Kertek. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat mengatakan seringnya kecelakaan yang terjadi di jalur tengkorak Parakan-Kertek menuntut perlunya penanganan khusus untuk menekan tingginya kasus kecelakaan yang terjadi di kawasan tersebut.

“Terus berulangnya kecelakaan di jalur maut itu perlu ditangani oleh seluruh instansi. Baik dari level Kabupaten, Provinsi hingga ke pusat. Pasalnya, kondisi jalanan yang menurun di sepanjang 12 kilometer itu memang sangat membahayakan,” tegasnya.

Karena merupakan jalan nasional, lanjutnya, maka butuh bareng-bareng selesaikan proses ini. Mulai dari Kabupaten, hingga kepusat. Tidak bisa parsial dan sendiri-sendiri. Anggaran untuk membuat jalur alternatif tentu juga besar. Maka harus dipikul bersama.

Bupati Afif Nurhidayat yang didampingi Wakil Bupati M Albar mengatakan hal itu, di sela-sela memantau langsung kondisi pasca kecelakaan yang terjadi di Gondang Candimulyo Kertek Wonosobo, Senin (21/6), siang tadi.

Dirinya menjelaskan masalah yang perlu segera diselesaikan utamanya soal infrastruktur. Sebab di jalur maut itu masih banyak hal yang perlu dibenahi. Mulai dari akses masuk jalur penyelamat yang dibiarkan tak terawat, penambahan pembatas jalan (gadriel) dan pita kejut hingga masalah lampu penerangan jalan yang sampai saat ini masih minim.

“Contohnya begini, saya melihat, jalur penyelamatnya itu tampak usang. Banyak rumput seperti tak terawat. Ditambah ada pepohonan serta baliho yang menutupi jalur tersebut dari atas. Pengendara yang tidak terbiasa lewat itu tidak tahu ada jalur penyelamat di sisi jalan,” ujarnya.

Selain masalah infrastruktur, pihaknya juga menyoroti soal lemahnya pengawasan yang dilakukan pihak Disperkimhub Wonosobo. Mestinya ada petugas yang standbay di sepanjang jalur rawan kecelakaan itu.

Sebab dijalur tersebut, keluh Afif, tidak ada penjaga khusus yang ditempatkan untuk memantau kendaraan luar daerah yang akan masuk di turunan maut itu. Untuk melakukan cek kendaraan khususnya yang bertonase besar sebelum melintas.

“Saya sudah mendiskusikan pada pihak Disperkimhub ini. Agar ke depan ada pos yang khusus untuk memantau laju kendaraan bertonase besar. Khususnya bagi plat luar kota yang mau masuk ke Wonosobo agar mau berhenti dan beristirahat terlebih dahulu,” ungkapnya.

Diketahui jika saat ini Pemkab Wonosobo sendiri telah membuka dua rest area untuk meminimalisir terjadinya rem blong pada kendaraan. Yang ditempatkan di wilayah Kledung dan di sekitar Perkebunan Teh Tambi, Kertek.

Jalur Alternatif

blank
Di jalur Parakan-Kertek menurun tajam dan panjang. Di kanan kiri jalan juga banyak terdapat jurang. Foto : SB/Muharno Zarka

Sehingga pengendara bisa berhenti sejenak sembari mendinginkan mesin kendaraan terlebih dahulu. Sebelum kembali melanjutkan untuk berkendara melintas di jalur tengkorak itu.

“Sembari menyediakan rest area, langkah yang akan diambil itu dengan membuat jalan alternatif. Itu sedang diusahakan dengan menyelesaiakn pembebasan lahan wsrga untuk bisa cepat clear,” terangnya.

Tahun ini, Bupati Afif berharap pembebasan lahan untuk jalan baru tersebut sudah bisa diselesaikan. Sehingga pada tahun 2022 sudah bisa dilakukan pembangunan pada jalan alternatif tersebut.

“Ini jadi prioritas pemetintah. Tahun ini harus selesai pembebasan lahan, tahun selanjutkan langsung bisa dibangun. Sehingga jalan baru yang secara tehnis lebih aman bisa segera dimanfaatkan,” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Bupati, M Albar menjelaskan jika banyaknya kecelakaan di jalur tersebut memang hutuh perhatian khusus. Dengan melakukan koordinasi satu pintu agar persoalan kecelakaan itu bisa diminimalisir.

“Koordinasi ini menjadi penting melihat seringnya terjadi kecelakaan di wilayah ini. Karena faktanya di lapangan sering terjadi miskomunikasi antar pihak. Kita tidak ingin mendengar kecelakaan lagi besok,” bebernya.

Apalagi di akhir-akhir ini kecelakaan yang terjadi juga banyak melibatkan warga lokal. Sehingga Wabub M Albar meminta pada para pengendara untuk selalu waspada saat melintas di kawasan tersebut.

“Seringnya terjadi rem blong kebanyakan mereka berasal dari luar kota dan tidak paham medan. Maka saat melintas di sepanjang jalur ini saya berpesan untuk selalu berhati-hati. Karena tidak tahu kapan kecelakaan itu bisa terjadi,” lanjutnya.

Tak lupa, saat melakukan kunjungan tersebut, Bupati dan Wakil Bupati ikut mengucapkan bela sungkawa yang mendalam bagi keluarga korban yang ditinggalkan untuk selama-lamanya.

Pihaknya juga berharap bagi korban kecelakaan yang kini sedang dirawat di rumah sakit agar bisa segera diberi kesembuhan dan segera sehat kembali.

Muharno Zarka