JEPARA (SUARABARU.ID) – Muhammad Abdul Chaq, atau yang sering disapa mas Chaq merupakan pemuda kelahiran Jepara 10 November 1998. Saat ini mas Chaq aktif sebagai mahasiswa Prodi Ilmu Sejarah Universitas Airlangga dan sekaligus memikul amanah sebagai Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Airlangga 2021.
Tentu ini merupakan sebuah pencapaian besar dan patut diapresiasi, sebagai putra daerah asli Jepara yang mampu membawa nama baik dan harum kota Jepara.
“Sebagai putra daerah seharusnya kita mampu tampil berani dan aktif dengan segala kemampuan yang kita miliki. Tentu untuk membawa manfaat bagi masyarakat sekitar dimanapun kita berada. Termasuk ketika kita menjadi perantau,“ ujar alummni MA Zumrotul Wildan Tahunan ini.
Berkecimpung di dunia organisasi dan sebagai aktivis kampus bukanlah hal yang baru buat Chaq. Sejak mahasiswa baru, Ia telah terlibat dan berkecimpung dalam wahana proses pengembangan diri, melalui kepanitian kepanitian dan organisasi intra maupun ekstrakampus.
Dari organisasi BEM hingga BLM sudah pernah dilaluinya, terbukti pada tahun 2019 Mas Chaq diamanahi sebagai Ketua BLM ( Badan Legislatif Mahasiswa ) Fakultas Ilmu Budaya Unair. Bukan hanya dilingkungan intra kampus saja, Chaq juga aktif berorganisasi dilingkungan ekstrakampus, ia tergabung dalam HMI ( Himpunan Mahasiswa Islam ) Komisariat lmu Budaya UNAIR, dan saat inipun ia tergabung sebagai pengurus HMI Cabang Surabaya.
Di sela sela kesibukanya sebagai orang nomor satu di tatanan Mahasiswa Universitas Airlangga, Mas Chaq juga aktif sebagai pegiat diskusi dan pembicara dalam berbagai seminar dan pelatihan pelatihan yang diselenggarakan oleh berbagai organisasi dan masyarakat.
Di samping itu ia juga sering mengikuti berbagai kegiatan pelatihan seputar organisasi dan kepemimpinan dalam lingkup kampus, regional, dan nasional. Ia juga sering mewakili UNAIR dalam berbagai kegiatan nasional.
“Sudah sewajarnya waktu muda kita harus ivestasikan potensi diri untuk hal hal yang bermanfaat. Melalui berbagai kegiatan saya bisa belajar dan berbagi, juga mencari relasi seluas luasnya,“ ujar Ketua BEM Unair 2021.
Butuh Proses
Dalam pencapaianya saat ini Chaq mengungkapkan bahwa semua tentu membutuhkan proses yang panjang dan usaha keras. Menjadi seorang pemimpin tentu bukanlah hal yang mudah, ada tanggung jawab yang besar dibalik itu yang harus dituntaskan, amanah yang harus slalu dijaga, dan harapan harapan yang harus direalisasikan.
“Leiden is lijden, begitu kalau kata salah satu tokoh bangsa Agus Salim, bahwa memimpin adalah jalan menderita. Ada pengorbanan yang harus kita berikan. Saya telah milih jalan ini, jadi semuanya harus all out. Selebihnya kita pasrahkan kepada yang Kuasa,“ tuturnya.
Sebagai organisatoris dan aktivis kampus tentu tidak terlepas dari tugasnya sebagai seorang pembelajar. Bukan hanya belajar untuk diri sendiri semata, namun juga harus mampu diaktualisasikan kepada lingkungan sekitar, dengan sharing dan berbagi ilmu misalnya.
Salah satu bentuk dari aktualisasi itu Mas Chaq wujudkan melalui podcast yang dibuatnya. Podcast tersebut bernama ruang wicara. Ruang wicara berisi tentang medium pembelajaran sejarah, filsafat, dan kebudayaan yang disampaikan dalam bahasa yang mudah dipahami.
“Sebagai mahasiswa prodi ilmu sejarah saya ingin berbagi dan sharing khususnya tentang ilmu sejarah dan kebudayaan yang mungkin saat ini kurang digandrungi oleh kalangan kalangan muda. Dalam ruang wicara saya berbagi perspektif tentang pentingnya mengetahui sejarah dan kebudayaan yang harus selalu kita jaga dan wariskan bersama. Kalau kata bung karno, jas merah: jangan sekali kali melupakan sejarah! “ pungkasnya .
Hadepe – Achmad Chasina Aula