blank
Koordinator Migrant CARE Kebumen Saipul Anas.(Foto:SB/Ist)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Migrant CARE Kebumen meminta Pemkab Kebumen melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) dan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah mengantisipasi kepulangan pekerja migran Indonesia (PMI) Kebumen di Malaysia akibat kebijakan Lockdown 1-14 Juni ini.

Koordinator Migran CARE  Kebumen Saipul Anas menyampaikan hal itu sehubungan kebijakan lock down di Malaysia yang ditengarai berimbas bagi para PMI asal Indonesia, termasuk dari Kebumen. Apalagai Malaysia selama ini masih menjadi salah satu negara favorit tujuan PMI.

Menurut Saipul, Pandemi Covid-19 masih belum teratasi di berbagai Negara. Pembatasan gerak dan penerapan protokol kesehatan masih diterapkan dengan ketat di berbagai negara. Bahkan beberapa negara memberlakukan kebijakan Lock down, seperti Malaysia. Negeri Jiran itu memberlakukan lock down pada 1-14 Juni 2021.

Saipul mengakui, warga Kabupaten Kebumen yang bekerja di Malaysia sangat banyak. Hal ini terlihat dari data yang dimiliki oleh Disnaker dan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah  Kabupaten Kebumen. Malaysia dari tahun ke tahun masih menjadi negara favorit bagi warga Kebumen yang mau bekerja di luar negeri.

Data di tahun 2014 ada kurang lebih 916 yang bekerja di Malaysia. Tahun 2015 ada 1.111, 2016 ada 1.020, 2017 ada 1.434; 2018 ada 1.561, disusul negara-negara lainnya seperti Taiwan, Hong Kong, Singapura, Timur Tengah, Korea.

Melihat fakta di atas, Migrant Care Kebumen memperkirakan dalam setiap tahun warga Kebumen yang bekerja di luar negeri kurang lebih 3 ribu – 4 ribu orang.

Saipul menyatakan, di awal tahun 2020 di masa Pandemi Covid-19, ada 450 PMI asal Kebumen yang pulang ke daerahnya. Hal ini perlu menjadi perhatian serius bagi Pemkab Kebumen. Mereka pulang dengan berbagai alasan.

Ada yang di PHK. Ada yang habis masa kontrak dan ada yang dipaksa pulang karena negara tempat bekerja angka Covid-19 besar. Masih adanya stigma negatif dan pemberlakuan yang diskriminatif pada PMI yang baru pulang di masa Covid-19 menjadi pekerjaan rumah bagi Pemkab Kebumen.

Kepada Disnaker dan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Kebumen, Saipul meminta untuk mengantisipasi kepulangan PMI dari Malaysia akibat lockdown. Perlu  pula melakukan  koordinasi dengan berbagai pihak, seperti Pemerintah Provinsi dan bandara.

Bahkan Satgas Penanganan Covid-19 harus peduli dan memberlakuankeijakan  yang tidak diskriminatif bagi PMI. Pemkab perlu mengambil kebijkan perlindungan, mulai dari perlindungan aspek kesehatan, hingga perlindungan sosial serta Hak Asasi pekerja migran.

Migrant CARE Kebumen mengingatkan Pemkab Kebumen agar mengantisipasi pengiriman PMI ke berbagai negara di masa Covid-19 ini. Ada kemungkinan masih lesunya ekonomi di Kebumen menjadi pemicu. Tawaran bekerja ke luar negeri sangat besar dan peminatnya makin tinggi.

“Kondisi seperti ini menjadi peluang bagi para sponsor, calo dan sindikat perdagangan orang untuk beraksi melakukan perekrutan dalam jumlah yang besar dengan berbagai bujuk rayu untuk mengirimkan ke luar negeri,”ujar Saipul Anas.

Komper Wardopo