blank
Ucapan selamat Idul Fitri yang diunggah oleh H. Suharno, SE di akun fbnya Suharna Jepara belum lama ini

JEPARA (SUARAABARU.ID) – Jepara kembali kehilangan seorang  sesepuh yang memiliki dedikasi besar dibidang kebudayaan Jepara.  Selasa (25/5-2021) pagi jam 03.00 WIB, H. Suharna SE, Ketua PWRI dan mantan Ketua Pepadi Jepara  meninggal dunia setelah sempat dirawat beberapa beberapa jam di rumah sakit RSI Sultan Hadirin karena sesak nafas. Jasad almarhum direncanakan akan dimakamkan di pemekaman umum Ddesa Mulyoharjo jam 15.00 Wib

Pria kelahiran Klaten 1954  ini mulai mengawali kariernya di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jepara sejak April  tahun 1980 dengan awal tugas di Karimunjawa. Sederetan jabatan pernah disandang seperti Camat Karimunjawa dan terakhir Camat Jepara. Ia juga masih aktif sebagai Ketua Dewan Penasehatan Golkar Jepara. Almarhum juga aktif di medsos dengan akun Suharna Jepara

blank
Almarhum H. Suharno SE juga aktif dalam kegiatajn kemanusiaan saat menyerahkan bantuan kepada pengemudi becak belum lama ini.

Ia juga dikenal sebagai seorang pejabat yang memiliki komintmen terhadap  pengembangan seni budaya, khususnya  wayang kulit. Karena ia beberapa tahun ia  dipercaya  menahkodai organisasi Persatuan Pedalangan Indonesia ( Pepadi ) Jepara.

Selepas pensiun ia juga dipercaya menjadi Ketua Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI ) Jepara,  organisasi para pensiunan pegawai negeri hingga ia dipanggil Sang Hyang Kuasa pagi tadi.

Ketua PWRI Provinsi Jawa Tengah, Drs H. Hendro Martoyo, MM menyampaikan duka cita yang sangat mendalam atas kepergian almarhum. “Semasa bertugas almarhum dikenal sebagai pegawai yang loyal dan berdedikasi serta pekerja keras. Demikian juga saat purna  beliau masih mencurahkan tenaga dan pikirannya  pada organisasi PWRI Jepara,” ujarnya. Karena beliau PWRI Jepara menjadi  salah satu yang terbaik dan teraktif di Jawa Tengah, tambah Hendro Martojo.

Sedangkan Ketua Pepadi Jepara Ki Hendroyono mengggap almarhum adalah orang tua para seniman pedalangan Jepara dan juga seni tradisi. “Beliau  dedikasinya di bidang pedalangan sangat besar. Kami sangat kehilangan,” ujar Ketua Pepadi Jepara Ki Hendroyono.

Sementara musisi Jepara, Ahmad Busro Bolo – Bolo menilai almarhum bukan saja menjadi sesepuh organisasi seniman tradisional tetapi juga bagi para seniman di Jepara. i Beliau adalah teladan dan orang tua para seniman Jepara.

Hadepe