blank
Wakil Bupati Blora, Direktur Pupuk Indonesia, Kepala DPKP Blora, Forkopimcam Cepu mencoba Semprot Pupuk Organik Cair, di sawah Desa Kentong, Kecamatan Cepu.
blank
Wakil Bupati Blora, Direktur Pupuk Indonesia, Kepala DPKP Blora, jumpa pers di Sawah Desa Kentong, Kecamatan Cepu.

Apresiasi Wabup

Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati memberikan apresiasi untuk Pupuk Indonesia yang memberikan perhatian kepada petani di Cepu dengan menjadikan Desa Kentong sebagai demplot pemupukan berimbang.

Ia mewakili Bupati, menyampaikan terima kasih kepada Pupuk Indonesia yang telah menjadikan Desa Kentong sebagai demplot pemupukan berimbang. “Sebagaimana diketahui oleh bapak/ibu pertanian merupakan salah satu visi misi yang harus kami wujudkan,” ucap Wabup.

Wakil Bupati menanggapi kelangkaan pupuk dengan mengibaratkan pupuk layaknya gadis desa yang diperebutkan banyak orang. Menurutnya, pupuk ini ibarat gadis desa. Banyak diperebutkan orang. Sesuai dengan pernyataan dari Pupuk Indonesia bahwa sebetulnya pupuk tidak langka tapi terkendala regulasi untuk pendistribusiannya.

Dan menyikapi hal tersebut, pihaknya sudah bersurat ke Kementrian Pertanian untuk mengembalikan alokasi pupuk seperti semula.

“Dan bagaimana caranya dengan adanya pupuk cair ini tidak merubah jatah pupuk padat dan bagaimana kita berinovasi untuk meningkatkan hasil panen masyarakat,” tandas Tri Yuli Setyowati.

Pada kesempatan itu, Ketua kelompok tani Jaya Makmur Desa Kentong, Sarwan Masudi  mengatakan bahwa pengenalan pupuk organik cair  Phonska Oca untuk membantu petani agar hasilnya lebih meningkat dan memuaskan.

“Hasilnya lebih mantap, pengenalan phonska oca ini memudahkan petani agar hasil pertaniannya lebih melimpah,” ucapnya kepada media ini.

Kudnadi