KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Tragedi di malam Lebaran terjadi di Dukuh Trukan RT 01 RW 05 Desa Ngabean, Kecamatan Mirit, Kebumen. Sekarung petasan yang tengah disiapkan untuk malam takbiran justru keburu meledak menghancurkan satu rumah dan melukai sejumlah orang.
Bahkan tiga pemuda meninggal seketika akibat ledakan dahsyat. Korban meninggal atas nama Muhamad Taufik Hidayat (27), Rizki (19) dan Sugianto (23).
Sedangkan korban yang mengalami luka Bambang Priyono (29), Rio Dwi Pangestu (22), Alib (24), Irwan (24) dan Ratna. Tiga korban meninggal seketika di lokasi kejadian di rumah Untung. Sedangkan korban luka-luka bakar dilarikanke RSUPembun dan RS PKU Muhammadiyah Kutowinangun.
Baca juga : Ledakan Petasan di Kudus, 1 Tewas 3 Luka
Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama yang memimpin langsung olah tempat kejadian perkara (TKP) mengungkapkan, mercon meledak saat korban tengah meracik. Akibatnya rumah milik Untung (55) rusak parah. Bagian depan rumah rusak parah dan plafon hancur.
“Ledakan mercon berawal dari aktivitas meracik petasan oleh sekelompok warga,”Ujar AKBP Piter Yanottama di lokasi kejadian.
Secara terpisah tokoh masyarakat di Desa Ngabean Kecamatan Mirit Kiai Agus Mukhtar mengungkapkan, kejadian ledakan petasan tersebut sangat keras. Bahkan suara ledakan terdengar hingga dua wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Mirit dan Kecamatan Prembun.
Agus menuturkan, peristiwa memilukan itu terjadi menjelang waktu berbuka Puasa di hari terakhir Ramadan 2021 atau sebelum Azan Magrib. Sekelompok pemuda di desanya lagi asyik memasukkan obat petasan ke dalam selosongan kertas.
Rupanya mereka hendak berpesta petasan menyambut malam Lebaran. Namun entah apa penyebabnya, saksi mata menyebutkan, tiba-tiba terjad ledakan. Dimungkinkan sumbernya api dari puntung rokok.
Padahal selain petasan yang sedang diracik, kabarnya di rumah Untung sudah ada satu karung mercon telah siap disulut. Diperkirakan bahan petasan itu sebanyak 5 kg.
Akibatnya, petasan dalam karung itu meledak dan menghancurkan rumah korban. Seketika itu sejumlah pemuda di dua rumah berdekatan ikut jadi korban.
“Kami sangat menyayangkan. Pemerintah dan aparat Polri sudah melarang petasan. Namun mereka masih saja nekad membuat petasan,”ujar Kiai Agus Mukhtar yang juga pendidik itu.
Dari gambar video amatir, usai ledakan korban berjatuhan. Para orang tua dan ibu-ibu menjerit berusaha menolong korban. Kertas petasan memenuhi depan rumah korban.
Hingga malam ini petugas Polres Kebumen dan Polsek Mirit masih mengamankan lokasi kejadian dan memasang garis polisi di TKP.
Komper Wardopo