DEMAK (SUARABARU.ID) – Panglima Santri Gayeng sekaligus Wakil Gubernur Jawa Tengah, H Taj Yasin Maimoen, meresmikan Madrasah Diniyyah Salafiyyah di Dukuhan Kalisari Sayung Demak, baru-baru ini.
Madrasah yang di pimpin K Khubab Ibrahim tersebut diresmikan setelah direnovasi di beberapa bagian. Renovasi yang meliputi peninggian lantai dan perbaikan ruang kelas itu dikerjakan dengan biaya murni dari swadaya masyarakat.
Gus Yasin mengatakan Madrasah adalah simbol keilmuan. Sehingga bagi yang sudah belajar di madrasah, diharapkan bisa terus melanjutkan pendidikan. Bahkan Gus Yasin menginginkan agar generasi penerus bangsa dari pondok-pondok pesantren selalu bersemangat menuntut ilmu.
“Adanya madrasah itu simbol keilmuan, (jadi) orang itu tidak boleh meninggalkan belajar,” kata Gus Yasin.
Maka, seiring dengan penampilan bangunan sekolah yang semakin baik, muncul harapan bahwa madrasah diniyyah salafiyah ini dapat berperan menjadi pembaharu agama.
“Mujaddid atau pembaharu agama itu ada 4 poin. Di antaranya bisa menerangkan syariat, bisa memisahkan antara sunah dan bid’ah, termasuk secara kontinyu memberikan pembelajaran agama,” tutur Gus Yasin.
Selain meresmikan Madrasah Diniyyah Salafiyyah, Gus Yasin juga menghadiri kegiatan doa dan sanad Kitab Al Ulama Al Mujaddidun. Pada acara itu, Gus Yasin menyampaikan isi kitab Al Ulama Al Mujaddidun yang ditulis almarhum KH Maimoen Zubair.
Salah satu isi pesan kitab Al Mujaddidun tersebut adalah, manusia tidak boleh bersikap fanatik kepada seseorang, kelompok atau golongan tertentu. Keterbukaan akan menjadikan seseorang kaya pengetahuan, toleran dan bijaksana.
Di akhir rangkaian safari Ramadan yang bertema “Santri Gayeng Nebar Seneng” Gus Yasin Secara simbolis menyerahkan bantuan berupa paket sembako kepada salah satu pengurus Santri Gayeng Kabupaten Demak yang nantinya akan dibagikan kepada anak yatim dan dhuafa.
wied