TEGAL (SUARABARU.ID) – Dinas Kesehatan Kota Tegal melakukan tes rapid antigen terhadap para siswa dan guru di lima sekolah pada Pembelajaran Tatap Muka (PTM) se-Kota Tegal, Senin (19/4/2021).
Salah satu tes rapid antigen yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan di SMP N 1 Jalan Tentara Pelajar Kota Tegal, dengan mangambil sampel 10 guru dan 16 siswa.
Kepala Puskesmas Kecamatan Tegal Timur, dr Destina Dyah Astuti disela pelaksanaan tes rapid antigen menyampaikan, tes rapid antigen sebagai salah satu screening karena sudah dimulainya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) salah satu samplenya di wilayah Tegal Timur yakni di SMPN 1 Kota Tegal.
“Jadi kegiatan hari ini adalah melakukan pemeriksaan tes rapid antigen dilakukan terhadap 10 guru dan 16 siswa-siswi, diambil secara sample, secara random yang sudah disediakan oleh guru-guru SMPN 1 Kota Tegal,” kata dr Destina.
Dijelaskan, tujuannya tes rapid antigen paling tidak untuk melakukan monitoring dan mengevaluasi pelaksanaan PTM yang sudah berlangsung sejak 5 April 2021.
“Ini semata-mata untuk menjaga para guru dan siswa dari paparan Covid-19,” tutur dr Destina.
Selain di SMP Negeri 1, hal serupa juga dilakukan di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 1 Kota Tegal, Madrasah Aliyah (MA) Negeri, SMK Muhammadiyah 1 Kota Tegal dan SMA Al-Irsyad, Kota Tegal.
Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemui adanya guru maupun siswa yang positif atau reaktif Covid-19. Hasil rapid antigen dapat ditunggu selama kurang lebih 15 hingga 20 menit.
“Jika hasilnya ada yang positif, kita akan
koordinasikan dengan Dinas Pendidikan Kebudayaan. Jadi, hasilnya akan kita sampaikan untuk kelanjutannya kita serahkan ke Dinas Kesehatan dan Dunas Pendidikan,” pungkas dr Destina.
Sementara, Wakil Kepala Kurikulum SMP Negeri 1 Kota Tegal, Bambang K mengatakan, pelaksanaan piloting PTM selama dua pekan dapat berjalan lancar dengan protokol kesehatan tanpa ada kendala dan sesuai dengan apa yang diharapkan.
“Untuk kuota PTM sesuai persyaratan sebanyak 110 siswa,” jelas Bambang.
Pada dasarnya para tenaga pengajar dan siswa-siswi sudah terbiasa menerapkan protokol kesehatan. Baik mencuci tangan sebelum masuk ruang kelas, memakai masker dan memakai faceshield selama jam belajar, maupun menjaga jarak aman.
“Semua unsur yang diminta Disdikbud dan Dinkes sudah terpenuhi. Kami berharap, PTM ini dapat kembali dilanjutkan dengan tetap mempertimbangkan keamanan dan kenyamanan siswa dalam belajar,” pinta Bambang.
Nino Moebi