KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Memasuki Ramadan 1442 H harga emping melinjo Ambal, Kebumen, mulai merambat naik. Semula harga emping melinjo Rp 55.000/kg, kini naik menjadi Rp 60.000/kg.
Harga tersebut untuk emping melinjo kering dengan berbagai jenis ukuran. Daerah Kecamatan Ambal selama ini dikenal sebagai sentra emping melinjo berkualitas bagusdi Kebumen selatan. Tanaman emping melinjo banyak terdapdat di Kecamatan Ambal, Buluspesantren dan Mirit.
Pemasaran emping melinjo dari Ambal bukan hanya untuk mencukupi kebutuhan lokal. Namun juga telah banyak dipasarkan keluar daerah, seperti Bantul, Semarang, Solo, hingga Surabaya dan Jakarta. Apalagi belakangan ini emping melinjo Ambal makin dikenal karena dipasarkan melalui on line.
Menurut Ny Tri Hapsari (60), pengusaha UD Tri Roso di Kembararan Kecamatan Ambal saat ditemui Suarabaru.id, sebelum Puasa lalu harga emping melinjo masih sekitar Rp 55.000/kg. Pihaknya kini menjual Rp 60.000/kg. Dia melayani eceran, pemesanan maupun dalam jumlah besar.
Emping melinjo Ambal sejak dahulu dikenal meiliki kualitasnya supe. Namun belakanga perajin emping dan pedagang mulai kesulitan karena kelangkaan produksi melinjoi. Bahkan sejak beberapa tahun terakhir banyak pedagang mendatangkan emping melinjo dari luar daerah, khususnya dari Jawa Barat.
UD Tri Roso juga menyedikan makanan mentah dari hasil bumi, seperti kacang tanah. Harga kacang tanah di Ambal berkisar Rp 27.000/kg. Mete mentah dijual dengan harga Rp 140.000/kg.
Meski mete dari Kebumen, pedagang kadang menamai barangnya mete wonogiri. Padahal di Kebumen selatan ada daerah sentra tanaman mete, yaitu di Kecamatan Petanahan dan Kecamatan Puring.
Adapun komodiitas unggulan lain di Kebumen selatan yakni gula merah. Gula merah banyak diproduksi di sepanjang pesisir Kecamatan Petanahan, Puring, Buayan dan dataran tinggi Kecamatan Ayah.
Komper Wardopo