blank
PEMBINAAN: Wakil Ketua PMI Wonosobo bidang Pelayanan Kesehatan, Siti Nurhidayati, SE (kanan) didampingi Kepala Markas, Faisal RB SSos (tengah), memberikan pembekalan dan pembinaan terhadap generasi muda PMI, Minggu (11/4/2021) di aula PMI setempat. Foto: Sudarman.

WONOSOBO (SUARABARU.ID) – Kepala Markas PMI Wonosobo, Faisal RB SSos menandaskan bahwa anggota Forum remaja Palang Merah Indonesia (Forpis ) dan Korp Suka Rela (KSR) PMI harus mampu memahami perkembangan teknologi informasi digital.

Hal itu disampaikan Faisal, Minggu (11/4/2021), kepada wartawan, usai pembinaan anggota Forpis dan KSR PMI Wonosobo yang diikuti 35 remaja dan relawan.

Faisal mengatakan, perkembangan teknologi informasi digital saat ini sangat pesat. Sehubungan dengan itu generasi muda PMI harus bisa mengambil peran yang sesuai dengan jati dirinya.

Generasi muda PMI, lanjut Faisal, juga harus mampu menyaring informasi yang berkembang. Sehingga mereka tidak hanyut dan terseret dalam hal-hal yang negatif.

“Anggota Forpis dan KSR PMI tidak boleh terpengaruh oleh hal-hal yang berbau radikalisme, narkoba maupun terjebak prostitusi online,” papar Faisal.

Wakil Ketua PMI bidang Pelayanan Kesehatan, Siti Nurhidayati SE pada kesempatan itu menyoroti tentang pernikahan dini. Pasangan muda yang menikah terlalu dini, acapkali ketika menghadapi suatu permasalahan, justru gagal mempertahankan perkawinannya.

Siti Nurhidayati menyebut, pasangan muda yang menikah dini cukup memberi andil tingginya perceraian di daerah pegunungan ini. Tanpa menyebut jumlah, tingkat perceraian di Wonosobo relatif memprihatinkan.

Menanggapi hal itu anggota Forpis dan KSR PMI berjanji tidak ingin melakukan pernikahan dini. Mereka menegaskan masih ingin melanjutkan sekolah maupun kuliah dan bekerja.

Sudarman