blank
Sergi Aguero. (AP Photo)

blankOleh: Amir Machmud NS

// datanglah kau Kun Aguero/ Leo Messi menunggumu/ untuk menjadi sepasang banteng dari Negeri Tango/ hapuskan sepi sahabatmu/ untuk pijar cahaya Camp Nou/ yang sesaat meredup/ lantaran kelam hati sang maharaja…// (Sajak “Sergio Kun Aguero”, 2021)

 

KE MANA Sergio Leonel “Kun” Aguero akan berlabuh?

Pertanyaan ini senada dengan ungkapan penasaran, “Siapa bintang yang bakal didatangkan oleh Barcelona musim depan?”

Atau yang lebih spesifik, manakah yang lebih dimaui oleh Lionel Messi? Erling Haaland-kah, Giorginio Wijnaldum, atau Aguero?

Rivaldo, legenda Camp Nou menilai, Kun Aguero lebih bermanfaat langsung untuk mendongkrak performa lini depan Barca. Leo Messi diperkirakan bisa langsung nyetel dengan eks Manchester City itu karena ikatan persahabatannya di tim nasional Argentina. Pun, sebagai figur yang didambakan Barca, Aguero bakal lebih fungsional ketimbang Haaland dan Wijnaldum.

Haaland dibanderol tinggi oleh Borussia Dortmund, dengan harga mencapai Rp 2,5 triliun. Sedangkan Wijnaldum yang akan dilepas oleh Liverpool tidak terlalu menjanjikan produktivitas, padahal Barca dan Messi menghendaki pengganti yang setara dengan Luis Suarez.

Dan, perihal chemistry hati, Aguero merupakan kandidat paling potensial untuk mengembalikan kegembiraan hati Messi. Kalau penyatuan itu terjadi, maka sukses pertama akan dicatat oleh sang presiden baru Barca, Joan Laporta.

Gambaran selanjutnya, apabila proyek penajaman lini serang itu terpenuhi, ada konsekuensi terhadap keberadaan Antoine Griezmann, dan terutama Philippe Coutinho.

Griezmann boleh jadi akan masuk dalam proyeksi penawaran, sedangkan Coutinho yang memang sudah jarang mendapat tempat bisa dijual dengan harga murah, jauh dari banderol ketika pemain asal Brazil itu direkrut dari Liverpool pada 2017, Rp 1,6 triliun!

*   *   *

AGUERO memang tidak terkategori sebagai pemain dengan talenta yang se-“alien” Messi, atau mahabintang yang sangat dia kagumi, Ronaldo Luis Nazario da Lima. Kun lebih mirip dengan Luis Suarez, sosok fungsional yang dibutuhkan sebuah tim untuk mencetak gol demi gol. Dia bomber yang selalu dalam posisi tepat pada momen yang pas.

Mungkin pula Aguero menyerupai Robert Lewandowski, pesepakbola terbaik Polandia yang kini menjadi pabrik gol bagi Bayern Muenchen.

Mengagumi Ronaldo Brazil, Kun Aguero pernah mengakui mengadopsi gaya bermain Michael Owen, Javier Saviola, dan Juan Roman Riquelme. Adopsi yang sedikit unik tentu saja, mengingat Riquelme adalah pemain berkarakter playmaker dan fantasista ala Xavi Hernandez, sedangkan Owen dan Saviola striker murni.

Aguero tergambarkan sebagai striker dengan fisik kokoh, penguasaan bola kelas satu, penempatan posisi yang pas, dan eksekusi memastikan, seni mengemas gol yang oportunistik. Seiring dengan perambatan usia, di timnas Albiceleste kini dia harus bersaing dengan Lautaro Martinez, Nicolas Gonzales, dan Paulo Dybala.

Seperti itukah “adonan” gaya Aguero, yang bagi Atletico Madrid dan Manchester City merupakan sumber solusi penyelesaian di depan gawang lawan?

Keganasan Aguero tampak dari statistiknya bersama Pasukan Etihad. Dalam 10 musim, dia membukan 381 gol dari 674 laga di seluruh ajang. Sebanyak 13 trofi Liga Primer, Piala FA, Piala Liga, dan Community Shield telah dia kantongi.

Pantaslah apabila pelatih Pep Guardiola menyebut tidak akan mencari pengganti Aguero, karena keberadannya di masa lalu dan sekarang sungguh tak tergantikan.

*   *   *

TENTU banyak yang penasaran, nama di jersey yang dia kenakan tampak mantap mematenkan nama Kun Aguero.

Lalu ada apa dengan nama depannya, Sergio?

Nama Kun melekat sebagai semacam “ledekan” yang kemudian terasa lebih akrab. Pada masa kecilnya, kedua orang tua Aguero suka memanggil dengan nama Kun, terinspirasi film animasi manga Kum Kum yang sangat digemari sang anak.

Di kostum City, nama Kun melekat, walaupun Liga Primer sangat ketat menerapkan aturan harus dengan nama paten. Namun, karena di La Liga dan tim nasional Argentina dia juga memakai nama Kun Aguero, label itulah yang kemudian tertera di kaos Manchester City.

Bisa dibayangkan The Citizens bakal sangat kehilangan “sang penentu”, meskipun mereka masih punya Gabriel Jesus, Ryad Mahrez, dan Ferran Torres. Dalam usia 32, performa Aguero tak berubah, akan tetapi Pep Guardiola tidak menahan keinginan si pemain untuk memilih petualangan baru.

Pengalaman Aguero di dua klub besar, dan referensi kualitatif gol-gol yang telah dibukukan, sangat meyakinkan bahwa dia lebih fungsional dari sisi kebutuhan Barcelona sekarang. Akan tetapi, bisa jadi Aguero-lah yang justru tidak berminat hijrah lagi ke La Liga. Jika demikian, apakah PSG yang bakal beruntung mendapatkannya?

Andai memilih Les Parisiens, dia harus berbagi dengan Mauro Icardi dan Kylian Mbappe. Juga Neymar Junior dan Angel Di Maria. Artinya, peluang menjadi starter reguler lebih terjamin di Barcelona. Apalagi pertandeman dengan Messi memproyeksikan sebuah kesatuhatian seperti ketika masih ada Luis Suarez. Kondisi yang tidak didapat secara optimal oleh La Pulga ketika didampingi Antoine Griezmann.

Hari-hari ini, bukan hanya La Liga yang menunggu keputusan Kun Aguero. Dunia menunggu, karena pilihan Kun sedikit banyak juga bakal mempengaruhi keputusan Leo Messi: tetap bertahan di Camp Nou, atau menempuh petualangan lain…

Amir Machmud NS, wartawan suarabaru.id kolumnis olahraga, Ketua PWI Provinsi Jawa Tengah