blank
Area persawahan tempat korban ditemukan langsung dipasangi garis polisi agar warga tidak mendekat. Foto : hana eswe

GROBOGAN (SUARABARU.ID)– Seorang pria ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di area persawahan, Kamis (8/4/2021). Peristiwa ini terjadi di Desa Watupawon, Kecamatan Penawangan.

Dari informasi yang diperoleh, mayat tersebut kali pertama ditemukan Ahmadi (41), warga setempat. Saat itu, dirinya berangkat ke sawah untuk mematikan saklae lisyrik san membawa kotak berisi accu bertegangan 45 ampere untuk dibawa pulang.

Saat berjalan, ia melihat adanya pria dalam posisi tengkurap di area persawahan tersebut. Ahmadi lalu berteriak minta tolong.

Teriakan itu mengundang para petani lain yang tengah bekerja di sawah. Mereka lalu mendekati sumber suara tersebut dan mengecek pria tersebut.

Setelah dicek, rupanya pria tersebut bernama Yatmin (57). Korban dipanggil, namun tidak menyahut. Setelah didekati, korban sudah tidak bernyawa.

Peristiwa ini dilaporkan ke Mapolsek Penawangan. Kapolsek Penawangan AKP Dedy Setyanto membenarkan hal tersebut. Usai mendapat laporan, anggota unit Reskrim Polsek Penawangan dan tim inafis Polres Grobogan serta tim medis Puskesmas Penawangan II langsung menuju ke TKP.

Jasad korban langsung dievakuasi dan dilakukan pemeriksaan luar. Dari hasil pemeriksaan, petugas mendapati luka bakar dari hidung, mulut sampai dengan dagu sepanjang 14 cm. Selain itu, terdapat luka bakar jari telunjuk tangan kanan lebar 1 cm panjang 4 cm, luka bakar di tangan kiri yaitu jari kelingking lebar 2 cm, jari manis 1 cm, jari tengah 1 cm, jari telunjuk 1 cm serta mengeluarkan cairan dari alat vital korban.

“Tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban. Usai pemeriksaan,jasad korban langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan,” jelas AKP Dedy.

Pihaknya menjelaskan, dari hasil olah TKP diduga korban menyenggol kabel listrik yang dipergunakan untuk jebakan tikus yang dipasang di area persawahan itu. Adanya insiden ini, AKP Dedy juga mengimbau kepada masyarakat, khususnya para petani agar tidak menggunakan setrum listrik untuk memasang jebakan tikus.

“Kami imbau kepada masyarakat, khususnya para petani di Penawangan agar tidak lagi menggunakan setrum listrik untuk jebakan tikus. Agar insiden tersetrum akibat jebakan tikus tidak lagi terulang,” imbaunya.

Hana Eswe