blank
Arnaz Agung Andrarasmara, Ketua BAZNAS Kota Semarang. Foto : Absa

SEMARANG (SUARABARU.ID) Proram prioritas BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) Kota Semarang tahun 2021 ini adalah program ekonomi produktif, dengan pemberdayaan kepada UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah), sebagai salah satu wujud tanggungjawab lembaga dalam mensejahterakan masyarakat.

Metode yang digunakan dengan proses pendampingan dan mentoring manajemen/pengelolaan terhadap UMKM yang menjadi mitra BAZNAS Kota Semarang agar bisa tumbuh dan berkembang.

“Nanti kami akan buka kerjasama dengan pihak perbankan. Jadi dengan demikian, para pelaku usaha atau UMKM bisa lebih mudah mengakses dana-dana pembiayaan dari perbankan. Yang selama ini dianggap susah pencairannya,” ungkap Arnaz Agung Andrarasmara, Ketua BAZNAS Kota Semarang, di Burkajos Jalan Veteran Semarang belum lama ini.

Untuk mekanismenya, lanjut Arnaz, sampai saat ini masih dalam proses pembicaraan antara pihak BAZNAS dengan perbankan. Agar bagaimana bisa meminimalkan syarat untuk akses ke perbankan bagi UMKM melalui BAZNAS

Walaupun pada akhirnya proses survei tetap dijalankan, namun dengan adanya BAZNAS bisa lebih dipermudah untuk proses pembiayaan bagi UMKM.

“Jadi misalkan ada 10 syarat yang harus dipenuhi UMKM, tapi ya sudah, mungkin ada beberapa syarat yang ini bisa diloloskan atau dipermudah karena jaminan BAZNAS. Dan untuk mekanismenya masih digodog oleh tim,” ujar Arnaz.

Tapi dengan program seperti itu, imbuhnya, dengan keterbatasan SDM yang tersedia BAZNAS Kota Semarang, butuh juga kolaborasi atau bantuan kerjasama dari beberapa pihak untuk merealisasikannya ke masyarakat.

Jambanisasi dan Bedah Rumah

Disampaikan juga oleh Arnaz, bahwa program Bhakti sosial untuk pemberdayaan masyarakat, yang dijalankan oleh BAZNAS Kota Semarang selama ini adalah berupa bantuan-bantuan fisik.

Seperti program jambanisasi dan bedah rumah bagi masyarakat Kota Semarang yang membutuhkan. Serta bea siswa dan bantuan insidental serta bencana alam.

Dan pelaksanaan program tersebut, menurut Arnaz, dijalankan juga dengan menggandeng pihak ketiga seperti pihak Kadin, Kodim dan beberapa lembaga lain. Agar dana yang sudah terkumpul dapat tersalurkan kepada masyarakat tepat sasaran dan sesuai dengan yang dibutuhkan.

“Kenapa kita menggandeng pihak Kodim, karena memiliki struktur organisasi dan perintah terstruktur hinggap ke Kelurahan melalui Babinsa yang ditugaskan. Sehingga bisa melakukan pendataan dan pemantauan di lapangan lebih akurat,” jelas Arnaz.

Hal itu perlu dilakukan, imbuhnya, sebagai bentuk pertanggungjawaban pengelolaan organisasi dalam menyalurkan dana-dana yang sudah terkumpul di BAZNAS Kota Semarang agar tepat sasaran.

“Dana yang terkumpul tiap tahun di BAZNAS Kota Semarang rata-rata tiap tahun Rp 10 miliar. Yan berasal dari berbagai masyarakat, baik perorangan maupun lembaga dan perusahaan BUMN dan beberapa perusahaan swasta,” pungkas Arnaz.

Absa